Mahfud MD Tegaskan Tak akan Jadi Boneka Partai, Ungkap Pengalaman 24 Tahun Laksanakan Konstitusi
Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD menegaskan komitmennya untuk tidak menjadi boneka partai pengusungnya ketika menang Pilpres 2024 nanti.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
Bambang menyayangkan respons cawapres lawan yang lagi-lagi cengengesan, tak tepat dipertontonkan kepada orang sekapasitas Mahfud MD.
Bagi dia, Mahfud mampu dengan cepat mempelajari isu atau tema apapun, seperti soal unsur baterai kendaraan listrik dengan istilah teknis adalah LFP, bahkan pada isu yang lebih berat.
Baca juga: Soroti Sikap Gibran Saat Debat dengan Mahfud, Jarwo Center Geber Nobar Budi Pekerti di 9 Provinsi
“Publik maklum, pengetahuan cawapres lawan juga terbatas,” ucap Bambang.
Pada intinya, bagi Bambang, debat capres-cawapres adalah forum untuk menyampaikan gagasan, lebih tepatnya gagasan yang cemerlang.
Sehingga, apabila ada capres atau cawapres memanfaatkan podium debat untuk mengajukan pertanyaan yang cenderung menjebak dan sekenanya, biarlah publik yang akan menilainya.
Pada isu perubahan iklim dan krisis pangan misalnya, pemahaman dan respons Mahfud MD sangat firm, bahwa dampak perubahan iklim telah mengancam ketahanan pangan kita.
Baca juga: 5 dari 8 Hasil Survei Pilpres Terbaru Tempatkan Anies-Muhaimin Urutan Kedua, Ganjar-Mahfud Disalip
Bahkan, Prof Mahfud sampai pada pemahaman, perubahan iklim telah menurunkan ketahanan pangan, melalui peningkatan suhu, pola curah hujan, dan cuaca ekstrem.
“Merujuk pengalaman Mas Ganjar saat menjabat Gubernur Jateng, Mas Ganjar mendorong warga untuk mengonsumsi produksi pangan lokal, seperti singkong, ubi jalar, jagung, talas, termasuk sorgum, agar warga Jateng tidak selalu tergantung pada beras,” jelas Bambang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)