Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Nilai Langkah Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi Terkesan Terlambat

Mahfud MD seperti ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk meyakinkan publik tentang integritas politiknya. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pengamat Nilai Langkah Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi Terkesan Terlambat
Tangkap layar akun YouTube KompasTV
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD siap serahkan surat pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam ke Presiden Jokowi. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) jelang Pilpres 2024.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai langkah politik yang diambil oleh Mahfud MD cukup baik untuk membangun personal branding politiknya.

Baca juga: Jokowi akan Bertemu Mahfud MD Petang Nanti

Meskipun langkah tersebut dilakukan oleh Mahfud MD beberapa hari menjelang Pilpres 2024, Mahfud MD seperti ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk meyakinkan publik tentang integritas politiknya.

“Secara positioning politik langkah Mahfud MD mundur itu terlambat, karena tidak bisa lagi memanfaatkan posisinya di luar kekuasaan pada momentum debat cawapres. Kayaknya filisofi yang dipakai oleh Mahfud MD, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, “ujar Arifki kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, NasDem: Harusnya dari Kemarin-kemarin

Setidaknya, dikatakan Arifki, pilihan Mahfud MD untuk mundur dari kabinet menjadikankan lebih leluasa untuk mengkritik pemerintahan Jokowi. 

"Argumen-argumen Mahfud bakal lebih bunyi terhadap elektoral," kata dia.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Arifki menambahkan mundurnya Mahfud MD ini tentu membawa pesan politik untuk menteri kabinet Jokowi lainnya yang kontra dengan narasi keberlanjutan. 

Menteri yang pada satu sisi ingin tetap berada di pemerintahan Jokowi. 

Namun, pada sisi lain ingin oposisi dan perubahan pasca 2024. 

“Tidak bisa dipungkiri, partai pengusung paslon 01 dan 03 masih banyak yang berada di pemerintahan. Namun, dari segi beban politik paslon 03 lebih berat melawan branding kedekatannya dengan Jokowi, dibandingkan paslon 01. Beberapa hari menjelang Pilpres tantangan untuk paslon Ganjar-Mahfud, keputusannya mundur dari kabinet bisa membawa dampak positif dan mampu bersaing dengan branding oposisi Anies-Imin," pungkas Arifki.

Sebelumnya Mahfud MD mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 ini akan menyampaikan surat resmi pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Pengunduran diri Mahfud ini merupakan komitmen mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu untuk menjaga independensi selama proses Pilpres 2024

Dia mengatakan pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam sebenarnya telah dibicarakan sejak dirinya diusung sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, pengunduran diri yang diumumkan langsung di sela kampanye akbar di Lampung Tengah, pada Rabu (31/1/2023), telah disepakati bersama dengan pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Baca juga: Jika Jadi Wapres, Mahfud MD akan Memperjuangkan Perpanjangan Dana Otsus Aceh

Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.

“Saya juga telah mengemas seluruh barang pribadi, dan telah siap keluar dari rumah dinas dan melepaskan seluruh fasilitas negara,” kata Mahfud dalam keterangan resmi yang diterima.

Sebelumnya, Mahfud telah menemui Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dari pertemuan itu, Mahfud telah dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Mahfud ingin bertemu langsung dengan Presiden karena dia ingin mundur secara baik-baik, sebab dulu juga diangkat secara baik, dan tidak ingin muncul kesan ‘tinggal gelanggang colong playu’. 

Mahfud menjelaskan keputusan itupun telah dibicarakan oleh segenap partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. 

Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, didapat kesimpulan langkah mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 adalah langkah yang bijak.

Para partai pendukung dan TPN, kata Mahfud,  mendukung sepenuhnya keputusan. 

“Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” katanya.

Mahfud berharap pengunduran diri ini bisa menjadi jaminan moral dan intelektual agar Pilpres berjalan adil dan jujur. 

“Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” simpulnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas