Ahok Mundur dari Komut Pertamina dan Dukung Ganjar-Mahfud, Nusron Wahid: Wajar, Dia Memang Politisi
Menurut Nusron Wahid, tidak ada peristiwa politik baru dalam mundurnya Ahok.
Penulis: Yulis
Editor: Erik S
Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan jika jajaran direksinya juga sudah ada yang dilantik.
Sehingga, dia berani untuk dari jabatannya.
"Makanya mesti saya taruh di RUPS, dan kita juga waktu kita tinggalkan. Ada direktur manajemen risiko di dalam, nah itu sudah dilantik, makanya saya berani lepas," jelasnya.
Ahok melanjutkan setelah resmi mundur, dia bakal berfokus berkampanye untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD khususnya di wilayah Jakarta.
"Saya akan fokus kampanye khususnya di Jakarta ya,” jelasnya.
Respons PDIP
PDI Perjuangan (PDIP) mengatakan langkah Ahok merupakan sebuah gerakan etika dan kebenaran politik.
Baca juga: Ketika Orang-orang Dekat Jokowi Mundur dari Jabatannya, Mahfud, Ahok hingga Andi Widjajanto
"Sekarang ini ada gerakan etika dan kebenaran politik," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto saat ditemui di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).
Hasto mengatakan gerakan tersebut muncul setelah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD mundur dari jabatan Menkopolhukam.
"Dipelopori Prof Mahfud yang mengundurkan diri karena tanggung jawab untuk tidak menggunakan fasilitas negara, tanggung jawab untuk mengedepankan totalitas sebagai pemimpin dari rakyat,” kata Hasto.
"Dan kemudian diikuti pergerakan dari perguruan tinggi yang mendorong agar demokrasi dari kedaulatan rakyat bisa diselamatkan," imbuhnya.
Hasto menyebut keputusan Ahok munudr dari Komisaris Utama PT Pertamina mempunyai spirit yang sama dengan Mahfud MD untuk mendukung pasangan calon nomor urut 03 menjadi pimpinan di Indonesia.
"Pak Ahok dalam satu spirit yang sama mengedepankan etika dan politik untuk mendukung Ganjar dan Mahfud," kata Hasto.