Jika Menang Pilpres, Cak Imin akan Tunjuk Menteri Keuangan dari Lulusan Madrasah
Menurut Cak Imin, Menteri Keuangan harus memahami persoalan dunia pendidikan. Sehingga, anggaran untuk lingkup pendidikan akan lebih diutamakan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan jika terpilih di Pilpres, maka posisi Menteri Keuangan (Menkeu) akan diusahakan bagi yang pernah menempuh pendidikan di Madrasah.
Hal itu dia sampaikan saat diskusi dengan 1.000 dari Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca juga: AMIN Posisi Buncit di Jatim Via Poltracking, Cak Imin: Bagi Kami Survei Itu Hanya Masukan
Menurut Cak Imin, Menteri Keuangan harus memahami persoalan dunia pendidikan. Sehingga, anggaran untuk lingkup pendidikan akan lebih diutamakan.
“Sebetulnya yang paling penting Menteri Keuangan itu mesti ngerti betul penderitaan dan prioritas sehingga banyak yang perlu digeser anggarannya kepada hal-hal yang prioritas,” kata Cak Imin, Rabu (7/2/2024).
Menurutnya, alokasi 20 persen untuk pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum sepenuhnya terserap maksimal.
Baca juga: Cak Imin Tuding Erick Thohir Sebar Hoaks soal Wacana BUMN jadi Koperasi
Dia mengambil contoh bagaimana kesejahteraan para guru dan tenaga pengajar serta fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia yang masih sangat minim.
“Saya tahu 20 persen (anggaran) pendidikan ini belum tercapai karena banyak kegiatan yang diklaim sebagai (program) pendidikan sehingga memenuhi unsur 20 persen, karena itu, butuh (Menteri Keuangan) yang punya visi (memahami) penderitaan guru-guru ini,” kata Cak Imin.
Namun, saat dikonfirmasi, Ketua Umum PKB itu itu tidak akan mensyaratkan Menkeu ke depan harus pernah menempuh pendidikan di Madrasah.
Maksud Cak Imin, Menkeu dari madrasah akan lebih memahami persoalan pendidikan yang nantinya berdampak pada anggaran.
"Itu sebagai visi saja, bukan personifikasi. Visinya adalah yang mengerti betul penderitaan para pendidik,” tutur Cak Imin.