Mungkinkah Ahok dan Anies Satu Koalisi Jika Pilpres 2 Putaran?
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali jadi sorotan.
Editor: Hasanudin Aco
Namun kekalahan Ahok di Pilkada DKI diduga karena diserang isu berbau SARA.
Kini sebagai politisi PDIP, Ahok mendeklarasikan diri mendukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Muncul Isu Kuda Putih
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto berharap adanya deklarasi Ahok kepada Ganjar-Mahfud turut diikuti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan menjawab adanya pertanyaan bahwa munculnya Ahok mendeklarasikan dukungan pada Ganjar-Mahfud sebagai kuda putih Jokowi guna mencegah terjadinya koalisi kubu pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3.
"Enggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, deklarasi yang disampaikan Ahok mengejutkan Jokowi karena keduanya merupakan tokoh yang dekat dan pernah berkolaborasi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012.
Saat itu, Ahok menjadi pasangan Jokowi, yakni calon gubernur dan wakil gubernur.
Keduanya pun terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI saat itu.
"Karena apa pun Pak Ahok ini one of person dari keberhasilan Pak Jokowi saat itu. Sehingga ini semua dalam satu gerakan etika dan moral. Gerakan kebenaran," jelasnya.
Hasto lantas menyinggung bahwa deklarasi Ahok mendukung Ganjar-Mahfud merupakan kesadaran pribadinya.
Ganjar Tak Ambil Pusing
Sementara itu Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak mau ambil pusing apabila dukungan Ahok kepadanya menutup pintu dukungan dari pendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, bila lolos ke putaran 2 Pilpres.
Ganjar berharap orang-orang mendukungnya atas nilai mereka yang percayai dan dia tak masalah bila ditinggalkan karena nilai tersebut.
"Kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung, kami punya nilai dan nilai itu secara universal bisa dipertanggung jawabkan. Take it or leave it, itu saja," kata Ganjar di Balikpapan, Selasa (6/2/2024).