Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Begini yang Bisa Dilakukan Caleg atau Timses yang Kalah

Praktisi kesehatan masyarakat sekaligus Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama pun bagikan beberapa tips agar hal ini tidak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rentan Alami Masalah Kejiwaan, Begini yang Bisa Dilakukan Caleg atau Timses yang Kalah
Serambinews
Ilustrasi. Caleg dengan suara paling rendah atau alami kekalahan rentan alami masalah kejiwaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Calon legislatif yang bertarung pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 tentu telah berupaya sekuat tenaga agar dapat memenangkan suara.

Begitu juga dengan tim sukses yang mendorong caleg agar mendapatkan suara terbanyak.

Namun, caleg dengan suara paling rendah atau alami kekalahan rentan alami masalah kejiwaan.

Praktisi kesehatan masyarakat sekaligus Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama pun bagikan beberapa tips agar hal ini tidak terjadi.

"Ketika ditanya saat ini kondisi harap-harap cemas menunggu hasil akhir, bahkan ada yang pasrah? Mekanisme paling sama kita lakukan paling mudah adalah berpikiran positif dan beribadah," ungkapnya pada talkshow yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara virtual, Jumat (16/2/2024).

Kedua, setiap orang punya cara soft healing masing-masing. Maka, lakukan sesuatu yang membuat diri merasa lebih baik.

BERITA TERKAIT

"Saya ingin sarankan lakukan apa yang membuat kita merasa senang, lebih baik kondisinya secara fisik dan mental. Lakukan apa saja akan membuat mental kita menjadi lebih baik," tambahnya.

Ketiga, setelah berusaha, serahkan segalanya pada yang maha kuasa.

"Sebagai manusia selain ikhtiar, memasrahkan hasilnya pada yang di atas. Tentu perlu beribadah. Curhat terbaik dengan yang maha kuasa," imbuhnya.

Terakhir, jika seluruh upaya ini belum membuat diri membaik, maka jangan ragu datang ke psikolog atau psikiater.

"Datang psikolog, konsultasi, sharing, itu akan self terapi. Pada kondisi berat akan dikombinasikan konseling berkala dan obat dengan dosis kecil," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas