Daftar Pendukung Prabowo-Gibran yang Dapat Jabatan dari Jokowi, Jadi Menteri hingga Komisaris BUMN
Sebagai buktinya, Jokowi bahkan mengakomodir pimpinan partai politik hingga tim sukses pemenangan Prabowo-Gibran di kabinetnya.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sederet nama pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka yang dipercaya mengisi jabatan di masa pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
Meski tak pernah menyampaikan secara langsung, Presiden Jokowi sangat vulgar menunjukkan dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Sikap Jokowi yang mendukung Prabowo sebenarnya sudah bisa dipastikan saat Ketua Umum Partai Gerindra memutuskan menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Sebagai buktinya, Jokowi bahkan mengakomodir pimpinan partai politik hingga tim sukses pemenangan Prabowo-Gibran di kabinetnya.
Berikut daftar sosok pendukung Prabowo-Gibran yang dapat jabatan:
AHY jadi Menteri ATR/Kepala BPN
Presiden Jokowi resmi mengangkat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai anak buahnya ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
AHY memperoleh kursi menteri agraria dan tata ruang (ATR) yang sebelumnya diduduki Hadi Tjahjanto – mantan panglima TNI.
Hadi sendiri posisinya digeser menjadi menteri koordinator politik, hukum dan keamanan menggantikan Mahfud MD yang sebelumnya mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilpres 2024.
Presiden Jokowi mengutarakan alasan memilih AHY sebagai Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pertama, AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat.
Kedua, putra pertama Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhohono ini lulusan Akademi Militer (Akmil), dan terakhir AHY juga lulusan pendidikan tinggi di universitas ternama luar negeri.
“Saya kira, saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR/BPN, karena ini lulusan manajemen, saya kira beliau sangat siap,” kata Presiden Jokowi usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Tak lupa Jokowi juga langsung memberi tiga tugas, meski AHY mungkin hanya akan menjabat selama 8 bulan.
Tugas pertama, Jokowi ingin ada percepatan dalam penerapan tiga kebijakan. Pertama, kebijakan digitalisasi sertifikat tanah.
"Pertama, yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif," kata Jokowi.
Tugas kedua, kata Jokowi, berkaitan dengan hak guna usaha (HGU) perdagangan karbon atau carbon trading. Jokowi berkata banyak orang yang mau masuk di perdagangan ini sehingga pengaturan harus cepat diselesaikan.
Baca juga: Beda Nasib AHY dengan Muhaimin Iskandar, Kisah Dua Ketua Umum Parpol Korban Ditelikung dan Ditinggal
Tugas ketiga untuk AHY adalah sertifikasi tanah. Jokowi ingin kebijakan ini beres sebelum masa jabatan berakhir.
"Yang berkaitan dengan 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL, harus segera bisa kita selesaikan," ucap Jokowi.
Atas tugas yang diberikan kepadanya itu, AHY menyatakan kesiapan menerima amanah sebagai Menteri ATR/BPN. Dia siap membantu Jokowi di akhir masa pemerintahan.
"Tentunya saya ingin meyakinkan delapan bulan ini bisa dituntaskan mudah-mudahan dengan segala daya upaya. Di antaranya secara masif tadi sertifikasi elektronik," ujar AHY.
Prabu Revolusi jadi komisaris BUMN
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, yakni Prabu Revolusi resmi diangkat menjadi Komisaris Independen PT Kilang Pertamina Internasional.
Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Nasroen membenarkan kabar tersebut.
"Iya benar, sebagai komisaris independen," kata Hermansyah saat dikonfirmasi Sabtu (24/2/2024).
Pemilik nama asli Prabunindya Revta Revolusi ini memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik dari ITB jurusan Teknik Fisika (2004), dan pernah terlibat banyak dalam beberapa proyek Refinery Automation.
Pria kelahiran Bandung, 16 Juni 1980 ini telah menyelesaikan pendidikan terakhir dengan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Sahid tahun 2022.
Sebelum bergabung dengan tim paslon 02, Prabu juga sempat menjadi anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD alias tim paslon 03.
Saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris Independen KPI, Prabu juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi Pasca Sarjana dan Sarjana Universitas Paramadina.
Sebelumnya, pada 2021-2023 Prabu pernah menjabat sebagai Managing Director iNews Media Group and Chief News Officer MNC Media Group, serta pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2020.
Istri Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran jadi Komisaris BUMN
Istri Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Muhammad Arief Rosyid Hasan, diangkat menjadi Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membenarkan, istri Arief yang bernama Siti Zahra Aghnia resmi menjadi bagian dari perusahaan pelat merah tersebut.
"Siti Zahra Aghnia terhitung mulai tanggal 1 Februari 2024 ditetapkan sebagai Komisaris Independen PT Pertamina Patra Niaga," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/2/2024).
Irto melanjutkan, jajaran komisaris baru awal tahun ini telah ditetapkan dalam Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT Pertamina Patra Niaga tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan.
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hal wajar dalam perseroan dan sesuai dengan aspek good corporate governance (GCG) yang berlaku.
"Dengan hadirnya komisaris baru diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan kualitas operasional perusahaan dalam melayani kebutuhan energi masyarakat hingga pelosok negeri sesuai dengan tugas dan amanah yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga," tutur Irto.
Lantas, seperti apa sosok Siti Zahra Aghnia?
Dilansir dari laman UIarch.net, Siti Zahra Aghnia tercatat sebagai alumni Universitas Indonesia (UI).
Dia memulai kuliah pada 2009 dengan mengikuti program studi S1 Arsitektur Interior Fakultas Teknik melalui jalur reguler.
Adapun saat ini, Siti Zahra Aghnia dilaporkan aktif sebagai seorang yang berkecimpung di bidang swasta.
Siti Zahra Aghnia menikah dengan Arief yang merupakan mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2013-2015.
Menurut catatan Arief dalam laman pribadinya, Siti Zahra Aghnia merupakan keturunan Aceh, Padang, Sunda.
Keduanya menikah pada 2016 silam, tepatnya pada Sabtu, 12 Maret di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Diberitakan Antara, pernikahan dengan adat Aceh ini turut dihadiri Ketua MPR saat itu, Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua BPK Harry Azhar Azis, Ketua KY Aidul Fitriciada, dan Ketua KPU Husni Kamil Manik.
Baca juga: Sosok Arief Rosyid yang Diduga Palsukan Tanda Tangan Jusuf Kalla
Sejumlah menteri kala itu juga tampak hadir, termasuk Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Bappenas Sofyan Djalil, Menkominfo Rudiantara, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Keduanya juga melangsungkan resepsi di Makassar, Sulawesi Selatan mengenakan adat Bugis-Makassar pada 2 April 2016.
Arief Rosyid sendiri diketahui dekat dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sebelum memutuskan bergabung ke TKN Prabowo-Gibran, Arief adalah Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI). (*)