Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenaikan Signifikan Suara PSI Jadi Sorotan, Dinilai Tak Logis hingga Bantah Adanya Jual Beli

Alhasil dengan tambahan tersebut, raihan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu kini mencapai 2.402.268 atau 3,13 persen.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kenaikan Signifikan Suara PSI Jadi Sorotan, Dinilai Tak Logis hingga Bantah Adanya Jual Beli
YouTube Bedjo Bawono
Ilustrasi PSI. Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meroket hanya dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 29 Februari-2 Maret 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meroket hanya dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 29 Februari-2 Maret 2024.

Dalam rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah hingga 230.361 suara per Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Respons Grace Natalie Soal Meroketnya Suara PSI: Jangan Tendensius Tanggapi Rekapitulasi KPU

Berdasarkan hasil real count KPU pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB, suara PSI baru mencapai 2.171.907 atau 2,86 persen.

Adapun suara total yang masuk berdasarkan Sirekap pada saat itu 65,48 persen atau berasal dari 539.084 TPS dari total keseluruhan 823.236 TPS.

Alhasil dengan tambahan tersebut, raihan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu kini mencapai 2.402.268 atau 3,13 persen.

Baca juga: PSI Respons Ledakan Perolehan Suara Capai 3,1 Persen, Bantah Adanya Jual Beli

Sementara, total suara yang masuk berdasarkan hasil Sirekap pada Sabtu pukul 15.00 WIB mencapai 541.324 TPS atau 65,76 persen.

Sehingga, jika diasumsikan, PSI mampu memperoleh tambahan 230 ribu itu dari 2.240 TPS.

Kata Pengamat

BERITA TERKAIT

Melihat fenomena tersebut, Pemerhati Sosial Politik, Uchok Sky Khadafi menilai, naiknya suara PSI patut dicermati secara mendalam.

Pasalnya, kata dia, berdasarkan hitungan sejumlah lembaga survei justru tidak lolos ke parlemen.

"Patut diduga ada invisible hand atau operasi senyap dibalik naiknya suara PSI itu, patut diduga ada upaya penggelembungan suara. Anomali kalau ternyata PSI lolos karena data lembaga survei menunjukkan bahwa partai itu sulit tembus ke parlemen dan hanya raih angka 2-3 persen saja. Tapi hari ini justru mereka melejit angkanya, ini nggak logis," ujar Aktivis 98 itu kepada wartawan, Sabtu (2/33/2024).

Uchok mengingatkan agar para penyelenggara pemilu bekerja secara independen dan transparan.

"KPU dan Bawaslu jangan main-main dengan pemilu karena bisa jadi bumerang kemudian hari. Ingat kasus Harun Masiku. Jaga independensi jangan cawe-cawe," tegasnya.

Uchok menegaskan kembali, pemilu sejatinya merupakan sarana menuju demokrasi yang lebih baik lagi bukan sebaliknya.

"Jangan kotori demokrasi dengan pemilu curang. Negara ini bukan milik satu dua kelompok yang suka-suka berbuat semaunya," tegas dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas