Nasib Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024: Dana Kampanye Terbesar, tapi Ada di Peringkat Buncit
Ganjar-Mahfud mengalami nasib tragis dalam Pilpres 2024. Dana kampanye terbesar tak membuat mereka mampu meraup suara terbanyak.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pilpres 2024 bisa dikatakan menjadi mimpi buruk bagi pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Bagaimana tidak, dalam perolehan suaranya, mereka hanya mampu memperoleh 27.040.878 suara atau 16,5 persen.
Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara sah di 38 provinsi dan luar negeri yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (20/3/2024) kemarin malam.
Dengan perolehan suara tersebut, Ganjar-Mahfud berada di peringkat buncit di Pilpres 2024.
Padahal, kubu Ganjar-Mahfud sudah menggelontorkan dana kampanye terbesar dibanding dua paslon lainnya.
Diketahui, KPU sempat merilis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) dan menempatkan Ganjar-Mahfud sebagai pasangan dengan modal kampanye terbesar yaitu Rp 506,89 miliar.
Sedangkan, di peringkat kedua, ada capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menggelontorkan dana kampanye mencapai Rp 207,57 miliar.
Sementara, capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi pasangan dengan modal kampanye paling sedikit yaitu sebesar Rp 49,34 miliar.
Hanya saja, dana kampanye besar yang sudah digelontorkan Ganjar-Mahfud tak mampu membuat mereka menang di Pilpres 2024.
Bahkan, raihan suara mereka kalah dari Anies-Cak Imin yang memiliki modal kampanye paling sedikit.
Adapun raihan suara Anies-Cak Imin sebesar 40.971.906 suara atau selisih hampir 14 juta suara dengan Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Sikapi Pengumuman KPU Soal Hasil Pilpres, Ganjar: Benteng Terakhir adalah Mahkamah Konstitusi
Perolehan suara Ganjar-Mahfud juga terpaut sangat jauh dengan Prabowo-Gibran yaitu mencapai hampir 70 juta suara.
Tak Menang di Provinsi Manapun, Bahkan di Kandang Banteng
Ironi Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024 pun bertambah ketika mereka tidak menang di provinsi manapun.
Bahkan, mereka harus kalah di Jawa Tengah dan Bali yang dikenal sebagai kandang PDIP.