Poster Kandidat Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 2 Kali Beredar, Ini Versi Terbarunya
Poster kandidat menteri kabinet Prabowo-Gibran 2 kali beredar, pertama saat quick count, kedua setelah penetapan KPU.
Penulis: Theresia Felisiani
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman juga sudah angkat bicara soal kemunculan poster tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa pihak yang menyebarkan poster itu cukup kreatif.
“Saya menanggapi poster ini kreatif, nah orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya," tuturnya pada awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa siang.
Meski begitu, ia mengaku tak membatasi ruang untuk partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bergabung.
Sebab, dalam poster yang tersebar, ada pula nama-nama figur dari luar KIM yang disebut bakal mengisi kabinet mendatang, misalnya Prananda Surya Paloh, Angela Tanoesoedibjo, dan Sandiaga Uno.
“Dari teman-teman yang di luar Koalisi Indonesia Maju pun tidak dibatasi. Pak Prabowo terbuka dan teman-teman di Koalisi Indonesia Maju juga welcome terhadap masuknya teman-teman dari partai lain,” katanya.
Namanya Muncul di Poster, Budiman Sudjatmiko Ragu
Dalam poster nama Budiman Sudjatmiko juga muncul sebagai kandidat Mendes-PDTT dan Menkominfo.
Nama-nama tokoh nasionalnya lainnya juga muncul baik dari kalangan partai politik maupun profesional.
Dikonfirmasi soal ini Budiman meragukan poster kandidat menteri Prabowo tersebut.
"Saya mengatakan itu diragukan, karena sumbernya nggak ada. Saya meragukan autentisitasnya," kata Budiman saat dikonfirmasi.
Budiman mengatakan daftar nama kandidat menteri juga pernah muncul saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru memenangkan Pilpres 2019 lalu.
Dia mengatakan daftar nama kabinet yang beredar itu tidak dapat dijamin kebenarannya.
"Pertama, daftar-daftar seperti itu seingat saya dulu beredar juga zamannya Pak Jokowi. Kadang nama saya ada, kadang tidak ada. Jadi nyatanya kan tidak selalu akurat ya, tidak ada jaminan itu autentik," kata dia.
Budiman mengaku belum pernah bertemu secara khusus dengan Prabowo usai penetapan hasil pilpres oleh KPU. Dia mengatakan hanya bertemu Prabowo selama masa kampanye lalu.
"Kalau tadi pertanyaannya apakah pernah diajak ngobrol dengan Pak Prabowo, kalau saya dengan Pak Prabowo ngomongnya pemenangan waktu kampanye kemarin, tentang tema-tema geopolitik, ngobrolnya banyak pada momentum debat saja. Tapi setelah penetapan belum, belum ketemu," katanya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.