Ganjar Putuskan Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahfud akan Kembali ke Kampus
Ganjar Pranowo mendeklarasikan akan berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi. Sementara Mahfud MD akan kembali ke kampus.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
Namun, dia menegaskan prinsip utama dari PDIP adalah mengutamakan kehendak rakyat dalam mengambil sikap politik.
"Pasti presiden punya pertimbangan lain stabilitas apa segala macam pasti dukungan parlemen dan sebagainya. Tentu bagi PDIP, politik enggak bisa lepas dari kehendak rakyat harus mengarusutamakan rakyat dalam seluruh aktivitas politik itu," terang Masinton.
Menurut Anggota DPR RI Komisi XI ini, jika berkaca pada proses Pilpres 2024, di mana kekuatan rakyat tidak menjadi arus utama.
Tapi justru, Masinton berpandangan Pilpres 2024 hanya menunjukkan pertemuan dan kesepakatan elite parpol.
"Nah kalau kita lihat hiruk pikuk hari ini, kan, enggak ada itu rakyat di dalamnya semuanya silaturahmi ngomong demi kepentingan bangsa demi ini, ya, oke-oke saja masih tataran normatif."
"Maka bagi kita demokrasi bukan sekadar menang kalah, tapi demokrasi bukan berjalan dalam prosedural tetapi demokrasi yang kita perjuangkan tahun 1998 lalu melalui reformasi dan demokrasi yang kita perjuangkan demokrasi yang substantif," jelasnya.
Sementara itu, Masinton pun punya keyakinan bahwa sikap Ketum Megawati Soekarnoputri merupakan orang yang konsisten dalam bersikap.
Baca juga: Usai Kalah dari Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud akan Dapat Tugas Baru dari Megawati
Sehingga, keputusan akan diambil dengan pertimbangan matang.
"Ibu Mega orang konsisten dalam aspek memperjuangkan demokrasi substansi bicara keadilan apakah kemarin kita sudah melihat pemilu kemarin, apakah di sana kita sudah benar-benar menjalankan demokrasi secara jujur, adil, tepercaya, kan, enggak tapi kita butuh perjuangan panjang memperjuangkan subtansi demokrasi tadi," tegas Masinton.
Dalam kesempatan itu, Masinto juga menyinggung tentang dua hal yang perlu dilakukan oleh partai politik (parpol) dalam menentukan sikap, yakni komitmen dan konsistensi.
"Sebenernya ya kalau saya mau ini, tapi lagi-lagi pertimbangan masing-masing partai lah ya. Politik itu mesti perlu komitmen dan konsistensi. Kalo kita umpama bicara perubahan ya konsisten aja di garis perubahan itu apa aja," kata Masinton.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Dewi Agustina)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Novianti Setuningsih)