Bacagub Jateng Sudaryono Hadiri Diskusi Distribusi Pupuk dan Industri Kreatif dengan Relawan Sadar
Perlu adanya standarisasi kualitas jasa kreatif dengan diimbangi usaha peningkatan keterampilan para pelakunya.
Penulis: Erik S
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO- Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono menyoroti mengenai kartu petani yang turut berdampak pada distribusi pupuk.
Bakal calon gubernur Jawa Tengah itu mengatakan jika terpilih ia akan mencanangkan penghapusan kartu petani untuk mencegah masalah distribusi pupuk.
Keterangan tersebut disampaikan Sudaryono ketika menghadiri “Temu Relawan Sadar dan Komunitas Wonosobo” yang digelar di Desa Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu (8/5/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Sudaryono berdialog dengan peserta tentang permasalahan distribusi pupuk untuk petani dan industri kreatif di daerah.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Cagub Jateng Versi LKPI: Hendrar Prihadi dan Sudaryono Bersaing Ketat
“Selama ini skema pendistribusian pupuk memang masih menjadi masalah, maka diperlukan satu terobosan yaitu penghapusan kartu petani sehingga pupuk bisa langsung disalurkan ke para petani secara merata," kata Sudaryono.
Untuk mendukung kemajuan industri kreatif, ia mengatakan bahwa perlu adanya standarisasi kualitas jasa kreatif dengan diimbangi usaha peningkatan keterampilan para pelakunya.
"Kemudian mengenai industri kreatif yang sedang tumbuh, perlu adanya standarisasi kualitas dengan terlebih dahulu mendorong kemampuan para pelakunya sehingga memiliki daya saing yang kuat," pungkas Sudaryono.
Diketahui, Relawan Sahabat Mas Dar (SADAR) Kabupaten Wonosobo mendeklarasikan dukungan terhadap Sudaryono dalam Pilkada Jawa Tengah 2024.
“Kami adalah pemuda milenial yang tersebar di belahan Wonosobo berkumpul di sini dalam rangka turut serta menyongsong proses demokrasi di Jawa Tengah. Mendukung penuh intelektual muda yang lahir dari rahim petani, yaitu Sudaryono, untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah mendatang,” kata ketua Sadar Wonosobo Kaka Cahea Caradhiki.
Ia melanjutkan bahwa sudah saatnya pemuda yang cerdas mengemban tugas kepemimpinan untuk mengatasi berbagai masalah di Jawa Tengah.
“Pilkada sebagai proses berdemokrasi tidak sekedar formalitas yang harus dijalankan tetapi bagaimana dalam proses itu kita bisa memastikan munculnya sosok pemimpin yang bisa menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks," pungkasnya.