Pengamat Soroti Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian, Tunjukkan 2 Kelemahan
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ray Rangkuti, soroti rencana Prabowo Subianto menambah jumlah kementerian.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
"Dari silaturahmi elit, rencana koalisi, presidential club dan kini penambahan jumlah menteri."
"Semua narasi ini lebih berkesan memuluskan jalan tahta bagi elit parpol, bukan tahta bagi rakyat,” jelas Ray.
Prabowo Belum Bahas
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Prabowo Subianto belum membahas wacana penambahan jumlah kementerian.
Dasco mengaku bingung atas wacana yang beredar soal penambahan jumlah kementerian.
"Nah, itu (wacana penambahan jumlah kementerian) juga saya juga bingung," kata Dasco seusai acara Halalbihalal DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Kamis.
Ia menganggap munculnya wacana ini sebagai bagian dari aspirasi masyarakat.
"Saya pikir itu juga merupakan masukan aspirasi karena yang beredar ada penambahan kementerian ini-itu," ujar Dasco.
Menurutnya, sejauh ini Prabowo masih fokus untuk merancang program yang dijanjikannya ketika kampanye.
"Sampai dengan saat ini Pak Prabowo masih fokus justru untuk merancang janji program yang dijanjikan dalam kampanye."
"Nah itu untuk nomenklatur, kementerian itu belum ada," ucapnya.
Belakangan ini Prabowo disebut akan menambah jumlah kementerian menjadi 40 pada pemerintahan mendatang.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Prabowo mengenai kebenaran isu tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Rencana Tambah Kementerian Mendapat Sorotan, Tanda Sinyal Buruk Lemahnya Posisi Prabowo.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus)(WartaKotalive.com/Fitriyandi)