Respons Sandiaga, Gibran, hingga Habiburokhman soal Wacana Duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta
Respons Sandiaga, Gibran, hingga Habiburokhman soal wacana duet Anies Baswedan-Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wacana duet antara eks capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep pada Pilkada Jakarta 2024 mengemuka.
DPW PKB DKI Jakarta yang telah mendeklarasikan dukungan untuk Anies pada Pilkada Jakarta pun membuka opsi untuk menduetkan keduanya.
"Termasuk dengan Mas Kaesang yang kemarin di media kan, tersebar itu di media bahwa Mas Kaesang mau menjadi wakil Pak Anies kan. Kita juga bersedia kalau Mas Kaesang memang mau mencalonkan Wakil Gubernur DKI Jakarta."
"Kita juga sudah komunikasi dengan PSI. Siapa pun kita terbuka," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).
Berikut sejumlah komentar mengenai wacana duet Anies-Kaesang pada Pilkada Jakarta 2024.
1. Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung anak-anak muda ikut berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024.
Sandiaga menyampaikan hal itu untuk merespons wacana Kaesang Pangarep menjadi calon wakil gubernur (cawagub) dari Anies Baswedan.
Menurutnya, representasi anak muda di dalam sebuah pemerintahan perlu diperhatikan.
Apalagi, sambung Sandiaga Uno, kini Kota Jakarta didominasi oleh anak-anak muda.
"DKI ini kan mayoritas anak-anak muda, ya, bonus demografinya sangat terbuka. Jadi, nanti Mas Anies menggaet siapa atau calon gubernur menggaet siapa, tentunya harus dipikirkan representasi anak-anak muda," kata Sandiaga Uno di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Selain itu, ia menilai Anies akan diuntungkan apabila benar-benar maju sebagai calon gubernur (cagub).
Baca juga: Beda Respons Kaesang dan Anies soal Wacana Duet di Pilkada DKI Jakarta 2024
Pasalnya, Sandiaga menilai narasi pada Pilkada Jakarta itu adalah keberlanjutan, bukan perubahan.
Oleh sebab itu, narasi tersebut menguntungkan Anies sebagai calon petahana atau incumbent.
Adapun, eks Rektor Universitas Paramadina merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.