Bursa Pilkada Kabupaten Pemalang, Ini Sosok yang Dihendaki Milenial Hingga Gen Z
Sebagai informasi jumlah pemilih muda di Pemalang pada Pemilu 2024 sebanyak 60 persen dari total pemilih.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei tentang Preferensi politik Generasi (Gen) Z dan Milenial di Kabupaten Pemalang menjelang Pilkada Pemalang 2024.
Survei juga mengukur elektabilitas calon bupati Pemalang lima bulan menjelang pelaksanaan Pilkada Pemalang 2024.
Baca juga: Respons Bobby soal Golkar Sodorkan Surya jadi Pendampingnya di Pilkada Sumut: Ini Titik Terang
Direktur eksekutif PSI Bagas Mahendra menyatakan, survei yang dilaksanakan pada 1-10 Juli 2024 ini menyasar pemilih pemula atau Gen Z dan Millenial antara umur 17 hingga 40 tahun.
Sebagai informasi jumlah pemilih muda di Pemalang pada Pemilu 2024 sebanyak 60 persen dari total pemilih.
Lewat pertanyaan siapa tokoh yang akan dipilih sebagai Bupati Pemalang jika pilkada digelar saat ini kepada responden yang mewakili masyarakat Pemalang menghasilkan pilihan secara Top of Mind, dihasilkan benerapa nama, di antaranya:
- Mansyur Hidayat (petahana) 32,6 persen
- Anom Widiyantoro 19,2%
- Agus Sukoco 11,7%,
- Iskandar Ali Syahbana 5,6%
- Eka Prasetya Wardoyo 4,3%,
- Nur hidayat 2,1%
- Heri setiawan 1,8%
- Istadi 1,6%
- Dwi hartono 1,1%
- Nurkholis 1,1%
- Eka Widodo 0,9%
- Edi Susilo 0,6%,
- tidak memberikan jawaban sebanyak 17 4%
Sementara itu, dari hasil survei, PSI diketahui calon petahana Mansyur Hidayat masih menempati urutan teratas. Dalam simulasi 5 calon, elektabilitas Mansyur Hidayat berada di angka 47,3 %.
Baca juga: Golkar Sodorkan Surya jadi Cawagub Bobby di Pilkada Sumut 2024, Ini Alasannya
"Disodorkan beberapa nama calon bupati Pemalang yang memilih Masyur Hidayat 47,3%, Iskandar Ali Syahbana 13,6%, Anom Widiyantoro 11,9%, Eka Prasetya Wardoyo 10,1% dan Agus Sukoco 4,7%, tidak menjawab 12.4%," kata Bagas dalam keterangannya, Senin (15/7/2024).
Selain itu, lanjut Bagas, juga dilakukan simulasi 3 nama calon bupati pemalang pada responden, untuk dipilih sebagai bupati pemalang jika pilkada digelar saat ini.
Hasilnya, Masyur Hidayat dipilih sebanyak 52,7% kemudian Anom Widiyantoro 20,4% dan Agus Sukoco 17,6% dan tidak memilih sebanyak 9,3% Ketika disimulasikan 2 nama, tidak menunjukkan hasil begitu berbeda bagi petahana.
Dikatakan, bila disodorkan 2 Nama maka yang memilih Masyur Hidayat 59,3% dan Anom Widiyantoro 29,4% dan 11,3 % tidak menjawab atau belum menentukan pilihannya.
Menurut Bagas, terkait tingginya elektabilitas petahana bupati Pemalang ini disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati Pemalang Mansyur Hidayat meski hanya selama 3,2 tahun.
“Ada korelasi antara kepuasan publik dan elektabilitas, secara keseluruhan, masyarakat puas dengan kinerja petahana. Tingkat kepuasan tinggi terutama terlihat dalam bidang kesehatan dengan persetujuan lebih dari 89,7 %, infrastruktur yang memuaskan sebesar 87,8%, pendidikan sebesar 87,3%, dan pertanian 81,8%," katanya.
"Responden juga diminta untuk menilai janji politik yang dibuat oleh bupati dan wakil bupati selama kampanye. Hasilnya bervariasi, dengan 34,4% merasa janji tersebut sesuai, 41,3% cukup sesuai, 3,1% sangat sesuai, 14,8% tidak sesuai, dan 1,6% sangat tidak sesuai, sementara 4,8% tidak memiliki pendapat yang jelas," ucapnya.
Bagas mengungkapkan, tingginy tingkat elektabilitas memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan atau akseptabilitas terhadap bakal Calon Bupati Pemalang. Perihal ini, Mansyur Hidayat memiliki tingkat Akseptabilitas mencapai 88,9%.
"Kemudian Anom Widiyantoro 56,2% ,Eka Prasetya Wardoyo 51,3% dan Iskandar Ali Syahbana 48,7%. Lalu, Agus Sukoco 44,6% dan nama Calon bupati lainnya di bawah 40% tingkat akseptabilitasnya," ujarnya.
Baca juga: Cagub PDIP di Pilkada Jakarta Mengerucut ke 5 Nama, Ada Anies Baswedan dan Andika Perkasa
Pengamat politik Dr Muhammad Adlan Nawawi menilai, wajar jika petahana tingkat elektabilitasnya jauh lebih tinggi dari calon-calon kepala daerah yang lain, karena seorang petahana lebih familiar.
"Apalagi kalau masyarakat daerah tersebut sudah merasakan program dari petahana, saat dia memimpin, bahkan jauh sebelum Pilkada. Entah itu bansos, perbaikan jalan, dan lain-lain," ucapnya.
Sementara itu, Adlan menilai, terkait mayoritas usia Gen Z dan milenial lebih memilih petahana juga dikarena faktor program yang telah dirasakan mereka. Apalagi, calon petahana tersebut rutin membuka ruang konunikasi atau diakusi.
"Kalau Gen Z dan milenial banyak yang memberikan dukungan pada petahana ijuga membuktikan bahwa kinerjanya bagus selamat menjabat. Sebab Gem Z dan milenial adalah para pemilih kritis, rasional," tuturnya.
Sebagai informasi, survei dilakukan dengan mewawancarai responden dengan tatap muka sebanyak 1280 responden Gen Z dan Milenial berusia 17-40 tahun.
Mereka dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error ± 2,74 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.