PSI Bereaksi Elektabilitas Kaesang 1 Persen, PDIP Kaget Survei Ahok Tempel Anies di Pilkada Jakarta
Ahok masih tinggi surveinya di Jakarta dan menempel Anies Baswedan yang masih bertengger di posisi pertama.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang Kompas pada Selasa (16/7/2024) kemarin merilis hasil survei elektabilitas terbaru nama-nama bakal calon gubernur untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Survei yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024 itu memperlihatkan hasil yang cukup mengejutkan.
Terutama karena nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih tinggi surveinya di Jakarta dan menempel Anies Baswedan yang masih bertengger di posisi pertama.
- Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan 29,8 persen.
- Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama 20 persen.
- Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) 8,5 persen.
Selain tiga nama di atas sejumlah nama-nama yang berpotensi maju di Pilkada Jakarta 2024 namun dukungan kurang dari 3 persen.
Yang juga mengejutkan adalah Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang juga putra bungsu Presiden Jokowi tercatat surveinya lebih rendah dibandingkan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kaesang belakangan ini disebut-sebut bakal calon gubernur Jakarta 2024. Partai Golkar termasuk yang mewacanakan nama Kaesang maju di Pilkada Jakarta.
Baca juga: Perbandingan Survei Anies Baswedan, Ahok, dan RK di Pilkada Jakarta 2024 Menurut 5 Lembaga Survei
Demikian pula nama Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa surveinya di bawah Kaesang dan Tri Rismaharini,
Andika kerap disebut para petinggi PDIP sebagai salah satu kandidat cagub Jakarta.
Berikut elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta :
- Anies Baswedan: 29.8 persen
- Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen
- Ridwan Kamil: 8,5 persen
- Erick Thohir: 2,3 persen
- Sri Mulyani: 1,3 persen
- Kaesang Pangarep: 1 persen
- Tri Rismaharini: 1 persen
- Andika Perkasa: 1 persen
- Heru Budi Hartono: 1 persen
- Nama lainnya: 4,3 persen.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, sebanyak 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak menjadi calon gubernur di Provinsi DKI Jakarta.
Dengan demikian, masih ada peluang terbuka bagi siapa pun yang akan menjadi diusungkan menjadi Calon Gubernur Jakarta oleh partai politik.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.
Adapun margin of error survei dari survei ini sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Tanggapan PSI Survei Kaesang Rendah
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak masalah lektabilitas Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang berada di angka 1 persen via Litbang Kompas untuk Pilgub Jakarta.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengataka hasil itu karena belum ada keputusan final soal siapa yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
"Terkait dengan pencalonan Mas Kaesang di Pilkada Jakarta, kami ingin menyampaikan bahwa situasi ini masih bersifat dinamis dan belum ada keputusan final," kata Elva kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).
Namun, Elva mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan situasi politik di Jakarta.
"Serta melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kandidat yang akan diusung oleh PSI adalah yang terbaik dan paling siap untuk memimpin Jakarta," ujar Elva.
Tak hanya itu, Elva memastikan aspirasi masyarakat Jakarta juga terus didengar sehingga rumusan solusi yang berkelanjutan bisa dihasilkan.
"Kami tetap optimis dan percaya bahwa dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, kami dapat meningkatkan dukungan dari masyarakat dan menghadirkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa Jakarta ke arah yang lebih baik," tandasnya
PDIP Kaget Survei Ahok Tinggi
Elektabilitas Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok membuat elite PDI Perjuangan (PDIP) terkejut.
Bukan tanpa sebab, Ahok tiba-tiba memiliki elektabilitas yang tinggi berdasarkan survei Litbang Kompas.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan bahwa Ahok tidak pernah mendeklarasikan diri untuk maju kembali di Pilkada Jakarta.
Namun kenyataannya masyarakat masih memiliki harapan besar kepada Ahok.
"Justru yang menjadi kejutan yang tidak pernah di-declare seperti Ahok tiba-tiba juga tinggi. Nampaknya itu harapan besar. Ahok tiba-tiba membuntuti bahkan itu sebelumnya masih tipis sekali," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Said menilai juga wajar saja elektabilitas Anies Baswedan masih berada di urutan pertama.
Sebab Anies sudah sedari awal mendeklarasikan akan maju kembali sebagai Jakarta.
"Wajar-wajar saja begitu dideclare maka pemberitaan dan publik penerimaannya tinggi itu wajar," ungkapnya.
Oleh karena itu, Said menyatakan pihaknya juga akan mempertimbangkan mengusung Ahok kembali di Pilkada Jakarta.
Apalagi, kadernya itu diklaim juga berhasil memimpin Jakarta saat era kepemimpinannya.
"Kalau soal pertimbangan, pasti dipertimbangkan. Apalagi Ahok ketua DPP bidang perekonomian. Dan hemat saya kepemimpinan Ahok selama di DKI teruji, berhasil. Kalau Ahok bisa maju dan katakanlah nanti DPP PDI Perjuagan memunculkan Ahok, maka pertarungannya kembali akan sengit," pungkasnya.
Penulis: Reza/Igman/Has