Elektabilitas Lalu Iqbal Bersaing dengan Petahana di Pilkada NTB
Djayadi mengatakan, survey LSI juga memetakan citra personal kandidat. Persepsi masyarakat kepada kandidat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
"Sosialisasi media saya lihat juga unggul, sosialisasi radio juga unggul, televisi sama kuat. Sosialisasi internet, bersaing dan sama kuat," ujarnya.
"Ketika dipasangkan (Iqbal-Dinda) cenderung kompetitif," imbuhnya.
Iqbal-Dinda, tambah Djayadi, diuntungkan dengan persepsi masyarakat terhadap petahana yang sedang saja. Kepuasannya hanya 60 persen saja, kalau tinggi semestinta di atas 70 persen.
"Itu yang membuat petahana tak dapat unggul dominan," ucapnya.
Djayadi mengatakan, jumlah yang menginginkan incumbent kembali memimpin tak sampai 50 persen.
Hal ini yang membuat Pilkada Provinsi NTB akan berjalan kompetitif.
"28 persen ingin (petahana), 38 tidak ingin sisanya ragu-ragu," tandasnya.
Untuk diketahui dari imulasi 3 nama, Iqbal meraih elektabilitas 22,4 persen. Sementara Zulkieflimansyah meraih 21,5 persen. Dan terakhir Sitti Rohmi Djalilah 21 persen.
Dalam simulasi tiga pasangan dari survei yang dilakukan elektabilitas Iqbal-Dinda sudah mencapai 24,3 persen.
Posisi yang kian baik dari bulan sebelumnya. Elektabilitas ini mendekati Zul-Uhel di angka 28,1 persen dan Rohmi-Firin ada di angka 19 persen.
Baca juga: PAN Beri Surat Rekomendasi Dukungan kepada Lalu Iqbal-Dinda di Pilkada NTB 2024
Survei menggunakan multistage random sampling ini mengambil 800 responden dengan margin of error 3,5 persen. Survei dilakukan mulai 16 sampai 24 Juli. (*)