Anies Ceritakan Runtutan Gagal Maju Pilgub Jakarta: Awalnya Didukung 4 Partai, Berujung Ditinggal
Anies ceritakan kronologi gagal maju Pilkada Jakarta, awalnya didukung 4 partai, berujung ditinggal.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
"Obrolan sudah ada sebelum putusan MK, utusan PDIP ditugasi untuk berkomunikasi. Jadi percakapan ini tidak terjadi sebelum ada pengusungan di KIM, ini baru terjadi sesudahnya."
"Proses pengusungan sudah selesai, saya tidak lagi diusung tiga partai. Saya tidak dalam status diusung partai saat berbicara dengan PDIP, itu semua sudah selesai," imbuhnya.
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyebut, komunikasinya dengan PDIP sudah sampai pada fase final.
Ia pun nyaris diusung PDIP sebagai cagub Jakarta 2024.
"Sebenarnya sudah cukup serius, sudah sampai fase final," paparnya.
"Kita melihatnya ini lebih dari urusan Pilkada."
Anies bahkan sudah sempat berkunjung ke Kantor DPD PDIP Jakarta pada Sabtu (24/8/2024) dan Senin (26/8/2024).
Namun akhirnya, PDIP memutuskan untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta mendatang.
Baca juga: Pengamat Soroti Ada Potensi Penjegalan Rencana Anies Buat Partai Politik
"Kemudian ada perkembangan yang ternyata diputuskan Pak Pramono Anung dan Pak Rano Karno," ucapnya.
Anies tidak menjelaskan secara rinci alasan PDIP berubah haluan dan memilih Pramono Anung sebagai cagub Jakarta 2024.
Ia memastikan, selama proses ini belum pernah bertemu langsung dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Rencana Anies Buat Parpol Baru
Setelah gagal maju pada Pilkada 2024, Anies mengungkap rencana membuat partai politik (parpol) baru.
Rencana itu diungkapkan Anies dalam video yang diunggah kanal YouTube miliknya, Jumat (30/8/2024).
Dalam pernyataannya, Anies menegaskan enggan bergabung dengan parpol manapun.