Eki Pitung Soal Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Jangan Seret Pilkada Jakarta ke Politik Identitas
Eki Pitung, merespons polemik pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Suswono, soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau yang akrab disapa Eki Pitung, merespons polemik pernyataan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran.
Eki Pitung mengatakan tak ada yang salah dengan pernyataan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dia pun menyayangkan pihak-pihak yang tidak memahami secara utuh apa yang disampaikan Suswono.
"Sebenarnya kalau saya lihat dari videonya tidak ada maksud, secara implisit tidak disampaikan bahwa Pak Suswono menyamakan Rasulullah kepada pengangguran, enggak ada di situ," kata Eki, Selasa (29/10/2024).
Eki juga menilai membawa pernyataan Suswono ke ranah hukum sangat mengada-ada.
Dia berujar, pernyataan Suswono itu tak bisa disamakan dengan kasus SARA pada Pilgub Jakarta 2017 silam.
Baca juga: Suswono Bakal Dilaporkan ke Polisi Imbas Polemik Kartu Janda, Diduga Hina Nabi
"Beda nih, ini kan mau ditarik ke kasus 2017 nih zaman Ahok, ditarik-tarik ke situ nih, ini kan politik. Jadi kalau saya melihatnya ini berlebihan dan mengada-ngada. Ada provokatornya sebenarnya gitu. Sebenarnya kalau itu dianggap menjadi sebuah pelecehan agama terlalu dini," ujar Eki.
Selain itu, Eki meyakini laporan pihak-pihak tertentu kepada kepolisian soal pernyataan Suswono bakal ditolak.
Pasalnya, kata dia, tak ada bukti yang memperlihatkan Suswono secara implisit menghina Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pengangguran.
Baca juga: PKS Respons Pernyataan Suswono soal Janda Kaya Harus Nikahi Pria Pengangguran yang Bikin Gaduh
"Menurut saya orang-orang yang melaporkan ke polisi saya yakin itu menurut saya akan ditolak, kenapa? Karena tidak ada temuannya. Pelecehannya di mana? Karena itu tafsir. Karena hukum itu tidak boleh pakai tafsir," jelasnya.
Lebih lanjut, dia meminta semua pihak terkait tak memperkeruh Pilkada Jakarta 2024 dengan memainkan politik identitas.
Terlebih, Suswono secara pribadi telah meminta maaf.
"Kita ini sudah jangan lagi membawa politik identitas, Jakarta sudah selesai lah 2017 kemarin kita belajar, tidak ada yang dirugikan, tidak ada yang diuntungkan juga. Kan di sini Islam, di sana Islam," kata dia.
"Lebih baik bermain wacana program, agenda yang mencerdaskan, bagaimana membangun ibu kota dengan ide dan gagasan yang positif," terangnya.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Aliansi Santri Jakarta (Alaska), Abdul Azis, tak ada yang salah yang diucapkan Suswono dan tak perlu dibesar-besarkan.
“Saya pikir tidak berlebihan dan ini kan hanya himbauan, terus salah nya dimana? Himbauan dan sekedar saran saja dan ga perlu di perbesar dan gak perlu melebar lah,” ungkap Abdul Azis.
Mantan Ketua GP Ansor DKI ini mengatakan, memang benar Rasulullah dulu menikahi Siti Khadijah pada saat seorang wanita janda kaya dan membantu dakwah Rasulullah.
“Jika Pak Suswono itu mengimbau demikian salahnya dimana? Itu pun jika janda kayanya mau, kan enggak salah dong, dan beliau juga sudah minta maaf kan,” ujar Azis.
Menurut dia, tidak perlu pernyataan Suswono itu dipersoalkan hingga diseret ke ranah agama.
Lanjut dia, sebuah pernyataan harus dilihat dari sisi manfaat dan kemaslahatannya dan Pilkada ini harus sejuk dengan gagasan dan program untuk membangun Jakarta.
"Jangan memperkeruh dianggap sebagai sebagai sebuah penistaan” kata ndia.
Suswono Minta Maaf
Cawagub Suswono menyampaikan permohonan maaf terbuka atas pernyataannya yang menyebut 'janda kaya harusnya nikahi pria pengangguran' dalam sebuah forum kampanye dirinya bersama dengan organisasi Bang Japar.
Pernyataan itu, saat ini menimbulkan kegaduhan di masyarakat, lantaran dinilai telah menistakan agama Islam karena Suswono membandingkannya dengan kisah Rasulullah Muhammad SAW yang dinikahi oleh Siti Khadijah.
Bahkan, atas pernyataannya itu, kekinian Suswono akan dilaporkan ke pihak kepolisian oleh beberapa organisasi Islam, seperti PW GP Anshor DKI dan Ormas Betawi Bangkit.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya di forum relawan bang Japar dan di beberapa tempat yang lain telah menimbulkan kegaduhan terkait dengan pernyataan janda menikahi pemuda pengangguran," kata Suswono dalam keterangannya yang diunggah di akun Instagram pribadinya @pak_suswono dikutip Selasa (29/10/2024).
"Oleh karena situ dalam kesempatan ini dengan tulus saya menyatakan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan yang saya sampaikan dalam forum tersebut," sambung dia.
Dalam kesempatan ini, Suswono juga turut menyampaikan rasa khilafnya karena telah menyampaikan pernyataan tersebut.
Ketua Majelis Pertimbangan Pusat DPP PKS tersebut bahkan sampai beristighfar tiga kali dalam video unggahannya itu.
"Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim," kata dia.
Suswono lantas menyebut kalau dirinya sebagai umat Islam sangat mencintai sosok Rasulullah.
Atas hal itu, dia menyadari kalau pernyataan yang disampaikannya dalam forum tersebut adalah murni karena keteledorannya.
"Saya sungguh sangat mencintai Rasulullah tidak pernah terbesit dalam benak saya untuk menyampaikan satu pernyataan yang mendeskriditkan Rasulullah SAW".
"Sekali lagi, itu adalah keteledoran yang sudah tidak sepatutnya saya sampaikan seharusnya dalam forum tersebut," beber dia.
Dilaporkan Ke Polda Metro Jaya
Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit David Darmawan melaporkan Cawagub Jakarta Suswono ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Pihaknya menilai Suswono melakukan dugaan tindak pidana penistaan agama dalam kegiatan deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).
Diduga Suswono telah mengeluarkan pernyataan yang merendahkan dan mengandung unsur penghinaan terhadap agam Islam.
David menuturkan bahwa Siswono merendahkan Nabi Muhammad yang mengumpamakan sebagai pemuda pengangguran yang dinikahi oleh Siti Khadijah, janda kaya raya.
“Ini satu hari yang sangat sedih buat saya karena saya selaku individu, anak Betawi harus melaporkan orang tua yang dimana beliau saya rasa telah merendahkan Nabi besar kita, Rasulullah S.A.W,” ungkapnya.
Menurut David, sebagai orang berpendidikan semestinya tidak boleh merendahkan Nabi besar.
“Dengan mudahnya beliau dengan mikrofonnya ngomong kenal gak Khadijah? Khadijah kayak dia kenal Khadijah tukang jualan apa gitu kan,” jelas David.