PKL Pasar Gembrong Merasa Dianaktirikan
PKL di kawasan Pasar Gembrong, mengaku khawatir dengan rencana Pemprov DKI
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Lporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur mengaku khawatir dengan rencana Pemprov DKI yang merelokasi mereka ke tempat yang lebih jauh dan sepi pembeli. Selain merasa dianaktirikan, para pedagang juga menilai pemprov telah berlaku tidak adil.
Berbagai upaya dialog dengan Camat Jatinegara dan Wali Kota Jakarta Timur tak membuahkan hasil positif. Para pedagang mainan, boneka, dan karpet berulang kali ditertibkan.
Bruri, pedagang selimut yang menjadi Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pasar Gembrong (PPKLPG), mengatakan penataan kawasan untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di kawasan Pasar Gembrong dan Jalan Basuki Rahmat sebenarnya sudah berhasil saat Pemprov DKI melalui Pemkot Jakarta Timur menggeser pedagang dari bahu jalan ke atas trotoar.
Menurutnya, para pedagang juga sudah bersikap kooperatif dengan turut mengawasi agar tidak ada lagi PKL yang membuka lapak di trotoar dan bahu jalan, termasuk menata parkir di kawasan itu.
"Sampai kami harus bersitegang dengan teman-teman PKL lain, agar kawasan ini tetap terjaga. Bahkan, kami merapikan sendiri kawasan itu, tapi ternyata kami tetap ditertibkan," katanya, Jumat (12/9/2013).
Sementara itu Glen (33), salah seorang pedagang karpet Pasar Gembrong, berharap ada solusi lain kepada para pedagang di Pasar Gembrong agar tetap bisa berjualan di lokasi lama.
Menurutnya, para pedagang siap membantu menata kawasan itu agar tidak ada kemacetan seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
"Kami siap menjaga lingkungan berjualan kami sendiri supaya tidak macet, dan tetap rapi serta bersih," katanya.