ITW Desak Ditlantas Polda Metro Tuntaskan Kasus Lamborghini
Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menuntaskan kasus tiga mobil mewah Lamborghini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menuntaskan kasus tiga mobil mewah Lamborghini tanpa surat yang sempat diamankan di Markas Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Ke tiga mobil mewah itu diketahui tidak memiliki surat kendaraan resmi serta menggunakan nomor polisi palsu.
"Kasus ini menguap dan tidak ada kabar beritanya lagi. Padahal itu adalah pelanggaran berat dan ada unsur tindak pidana di sana," kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Selasa (30/9/2014).
Menurut Edison, karena tidak memiliki surat kendaraan dan menggunakan nomor polisi palsu, dipastikan bahwa ke 3 mobil mewah itu bebas melintas di jalan raya tanpa membayar pajak.
"Ini adalah perbuatan melawan hukum. Sehingga tidak salah, apabila sempat menjadi perhatian masyarakat. Oleh karena itu, Direktorat Lalu Lintas segera menjelaskan sudah sampai sejauh mana penanganan kasus tersebut," kata Edison.
Menurutnya tidak adanya kejelasan kasus ini memunculkan dugaan adanya permainan antara Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan pemilik mobil mewah tersebut maupun pihak ATPM Lamborghini.
"Kendaraan yang tidak memiliki STNK harus disita dan tidak boleh dikembalikan sebelum pemiliknya bisa menunjukan STNK atau membuat STNK secara resmi," papar Edison.
Karenanya kata Edison, ITW sangat menyayangkan tindakan Ditlantas Polda Metro yang mengembalikan tiga mobil mewah itu walau dipastikan tidak dilengkapi surat kendaran resmi diantaranya STNK.
"Kuat dugaan kasus ini sengaja tidak ditindak lanjuti, karena melibatkan pihak ATPM Lamborghini. Apalagi, kasus ini mendadak redup, setelah CEO Lamborghini Indonesia, Johnson Yaptogana melaporkan artis dangdut Dewi Persik ke Polda Metro Jaya," ujar Edison.
Menurut Edison, ia menduga ada skenario untuk menutup kasus tiga mobil mewah itu dengan isu adanya hubungan pribadi antara CEO Lamborghini Indonesia, Johnson Yaptogana dengan artis Dewi Persik.
"Saya duga ada skenario ini untuk mengalihkan perhatian masyarakat," katanya.(bum)