Fakta Tentang Pembunuhan Sadis Terhadap Eno di Dadap
Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pembunuhan sadis yang menimpa Eno.
Editor: Hendra Gunawan
Salah satu tersangka pembunuhan, RA (16). Pelajar SMP ini mengakui bahwa Enno merupakan karyawati yang mencuri perhatian banyak pria baik itu karyawan satu perusahaan maupun warga sekitar.
Beberapa teman Eno juga mengakui bahwa rekannya itu disukai banyak pria.
Terakhir dia sering melihat Eno berjalan dengan Imam salah seorang pelaku, tetapi dia tidak mengetahui apakah Imam sudah resmi menjadi pacar atau sekedar jalan bareng.
Kepada polisi, RA mengaku tertarik kemolekan Eno. Secara kebetulan dia bisa berkenalan dengan dan korban mengaku bernama Indah.
Keduanya berkenalan seusai korban pulang kerja dan bertemu di jalan. Seusai berkenalan, keduanya menjalin komunikasi secara intens melalui pesan singkat.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan bahwa tiga tersangka akan dikenakan pasal berlapis.
Sedangkan satu tersangka dibawah umur dikenakan tambahan pasal dalam Undang-Undang Perlindungan anak.
"Adapun untuk tersangka yang dibawah umur (RAI alias Alim) dilakukan secara berbeda, dia dikenakan pasal tengang perlindungan anak juga dan tetap ancaman hukuman seumur hidup," kata dia.
10. Salah satu pembunuh Eno, RA (16) merupakan pelajar yang pintar dan merupakan anak rumahan yang alim
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan pihaknya akan memeriksa kejiwaan tersangka pembunuh Eno Parihah yang merupakan siswa SMP, yakni RA (16) dengan mendatangkan seorang psikater pada Senin (23/5)
"Ya, hari Senin kami periksa kejiwaannya. Apakah dia punya kepribadian ganda atau tidak?" ujar Awi saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (22/5/2016).
Awi menjelaskan sampai saat ini masih banyak pihak tidak mempercayai RA telah melakukan pembunuhan dengan alasan tidak terpenuhinya hasrat birahi kepada Enno Farihah. (*)