Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita 2 Tahun Tidak Trauma, Ia Kerap Panggil Om Angkot saat Ingat Ibunya Disandera

Risma Oktaviani (25) mengaku masih merasa takut untuk kembali naik angkot sendirian di malam hari setelah kejadian penodongan di angkot

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Balita 2 Tahun Tidak Trauma, Ia Kerap Panggil Om Angkot saat Ingat Ibunya Disandera
Wartakota
Pelaku penyanderaan penumpang angkot dengan pisau di Jalan Raden Intan, tepat depan Bioskop Buaran, Jakarta Timur, Minggu (9/4). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Risma Oktaviani (25) mengaku masih merasa takut untuk kembali naik angkot sendirian di malam hari setelah kejadian penodongan di angkot.

Sosok Hermawan, pelaku penodongan yang mengalungkan pisau ke lehernya, sampai terbawa ke dalam mimpi Risma.

"Susah buat tidur, kebayang mulu muka itu orang. Tiap pulang keingetan lagi sama orang itu," ujar Risma kepada Tribunnews.com.

Risma bersyukur putrinya, DIH (2 tahun) yang masih balita tidak mengalami trauma meski ikut bersamanya saat dirampok pada Minggu (9/4/2017) malam itu.

DIH tetap ceria, namun kerap memanggil sang pelaku.

"Om angkot, om angkot, dia sering nyebutin itu. Tapi saya ajak main aja biar dia lupa," ujar Risma.

Penodongan di angkot KWK T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, Minggu (9/4/2017) di Buaran, Jakarta Timur
Penodongan di angkot KWK T25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, Minggu (9/4/2017) di Buaran, Jakarta Timur (Facebook)
Berita Rekomendasi

DIH telah menjalani operasi untuk mengobati luka di punggungnya di RS Persahabatan. Dafa mendapatkan luka terbuka pada punggung nya.

"Tidak serius karena tidak menembus," ujar tim dokter RS Persahabatan, Dr Susan Hendriani, kepada Tribun.

Dafa saat ini dirawat di ruang Anggrek, RSUP Persahabatan untuk menyembuhkan luka pada punggungnya. Besok dirinya sudah bisa pulang dan akan menjalani rawat jalan.

Dikalungi Pisau

Nasib malang yang menimpa Risma dan anaknya bermula ketika keduanya naik angkot T25 jurusan Pulogebang-Rawamangun di bawah fly over Pondok Kopi, Jakarta Timur, sekitar pukul 19.00 WIB .

Di dalam angkot tersebut sudah terdapat penumpang lain, Isnawati, yang duduk di bangku bagian kanan belakang. Sementara Risma memilih duduk di bangku bagian kiri.

Personel polisi, Aiptu Sunaryanto, saat menembak Hermawan (28), pelaku penodongan terhadap penumpang Angkot T.25 (Rawamangun-Pulogebang) di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) pukul 19.00 WIB.
Personel polisi, Aiptu Sunaryanto, saat menembak Hermawan (28), pelaku penodongan terhadap penumpang Angkot T.25 (Rawamangun-Pulogebang) di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) pukul 19.00 WIB. ()

"Jumlah penumpang saat itu cuma ada empat orang. Saya, ibu yang bawa anak (Risma), dan ada nenek-nenek yang duduk di depan," ujar Isnawati kepada Tribun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas