Sandiaga Uno: Komunikasi Itu Penting Agar Tak Ada Ribut-Riibut Lagi di Pemprov DKI
"Ini kan saya dulu di dunia usaha, deal sama 48 CEO tiap hari dan sekarang di Pemprov ada 23 CEO, komunikasi kita lancar"
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagalnya pencairan dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) milik PD Dharma Jaya memicu pengunduran diri Direktur PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati sejak Selasa (6/3/2018).
Hal itu membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menekankan pentingnya komunikasi, mengacu pada pengalamannya ketika menjadi pengusaha.
Sandi mengatakan, saat memimpin belasan perusahaan, dirinya berhasil mengelola kerjasama puluhan perusahaan rekanan.
"Ini kan saya dulu di dunia usaha, deal sama 48 CEO tiap hari dan sekarang di Pemprov ada 23 CEO, komunikasi kita lancar dan kita berharap mereka di garis terdepan. Dirut-dirut ini komitmen kita, pangan adalah yang paling utama, tidak boleh ada yang terlambat. Selama ini berjalan dengan baik kok," ungkapnya.
Baca: Keluarga Terpaksa Jual Mobil Range Rover Kesayangan Olga Syahputra karena Pajaknya yang Mahal
Baca: Dikucilkan Arab Saudi, Perekonomi Qatar Malah Makin Melejit
Sementara itu, terkait subsidi pangan yang tertunda, permasalahan tersebut diyakinkannya telah selesai. BPKD telah lunas mencairkan dana PMD milik Dharma Jaya sebesar Rp 54 miliar, yakni terdiri dari Rp 13 miliar pembayaran untuk bulan Desember 2017 dan sebesar Rp 41 miliar sebagai uang muka pengadaan pangan tahun anggaran 2019.
"Udah, kemarin udah cair Rp 54 miliar, yang 13 (miliar) itu memang untuk yang membayar periode Desember (2017), karena Desember itu dibayarnya Januari tahun 2018, yang 41 (miliar) itu untuk uang muka pengadaan (pangan) tahun 2019," jelasnya.