Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembuat Skenario Pembunuhan Pupung dan Dana Pura-pura Kesurupan Ketika Hendak Beraksi, Ini Alasannya

Orang yang merencakan skenario pembunuhan hingga membakar Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) pilih pura-pura kesurupan

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pembuat Skenario Pembunuhan Pupung dan Dana Pura-pura Kesurupan Ketika Hendak Beraksi, Ini Alasannya
(Warta Kota/Budi Sam Law Malau)
Tiga tersangka baru dalam kasus pembunuhan berencana ayah dan anak yang diotaki Auia Kesuma, diumumkan. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang yang merencakan skenario pembunuhan hingga membakar Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) ternyata ketakutan saat hendak mengeksekusinya.

Dalam kasus pembunuhan yang diotaki istri korban, Aulia Kesuma, tersebut kepolisian menetapkan tiga tersangka baru.

Mereka adalah K alias Tini (43), RS alias Rodi (36), dan S alias Alpat (20).

Tini merupakan mantan pembantu Aulia Kesuma, istri muda Pupung.

Tini kemudian mengenalkan suaminya RS alias Rodi, kepada Aulia untuk merencanakan pembunuhan Pupung dan Dana.

Baca: Hubungannya dengan sang Ayah Belum Membaik, Vanessa Angel Kecewa: Kenapa Bisa Sampai ke Media?

Karenanya RS alias Rodi mengajak S alias Alpat, anak angkatnya untuk membunuh Pupung dan Dana.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto menjelaskan S alias Alpat dan Rodi sebenarnya akan mengeksekusi Pupung dan Dana, bersama Agus dan Sugeng, dua tersangka sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Tersangka Alpat inilah yang merencanakan dan menyarankan agar tercipta kebakaran di rumah korban saat korban sudah dilumpuhkan," kata Suyudi dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/9/2019).

Baca: Merasa Harga Dirinya Diinjak-injak, Elza Syarief Tak Akan Buka Pintu Maaf untuk Nikita dan Hotman

"Alpat merencanakan kebakaran terjadi dengan melubangi tangki bensin mobil, sehingga bensin menetes dan terjadi kebakaran," lanjutnya.

Namun, kata Suyudi, saat hari eksekusi dan para eksekutor menuju rumah korban bersama dua otak pembunuhan, Alpat merasa ketakutan.

"Ia lalu bilang ke Rodi, kalau dia takut melakukan pembunuhan. Sehingga Rodi menyuruh Alpat agar pura-pura kesurupan. Sehingga di mobil Alpat ini pura-pura kesurupan," kata Suyudi.

Karenanya, Alpat diantar kembali oleh Rodi ke hotel di Kalibata dan mereka tidak turut serta melakukan eksekusi bersama Agus, Sugeng, Aulia, dan Kelvin.

Baca: Jarang Jadi Starter di PSM Makassar, Ferdinand Sinaga Kembali ke Persib Bandung?

"Meski begitu mereka turut serta merencanakan pembunuhan dan menyiapkannya," kata Suyudi.

Karenanya mereka juga ditetapkan tersangka dalam kasus ini.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas