Kesaksian Warga saat Densus 88 Tangkap Pasutri Terduga Teroris di Bekasi
"Ini setiap jalan dijaga polisi pada bawa senjata, ada yang pake seragam kaya Densus ada yang pakai baju biasa," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Polisi banyak pertama datang 4 mobil, terus langsung ke kontrakan ada kali 8 orang dobrak pintu," ungkap Nyai warga yang tinggal bersenelahan dengan kontrakan terduga teroris.
Polisi dari Densus 88 Mabes Polri itu langsung melakukan sterilisasi lokasi penangkapan.
Nyai menyebutkan, jalan menuju ke arah kontrakan sempat ditutup.
Warga dilarang mendekat ketika proses penangkapan sedang berlangsung.
"Ini setiap jalan dijaga polisi pada bawa senjata, ada yang pake seragam kaya Densus ada yang pakai baju biasa, kita disuruh masuk semua enggak boleh ada yang keluar," jelas dia.
Proses penangkapan ini berlangsung cukup singkat.
Sekitar pukul 07.30 WIB, kedua terduga teroris pasutri langsung dibawa ke dalam mobil beserta sejumlah barang bukti seperti buku-buku, barang yang di masukkan ke dalam kotak kardus dan kantung plastik.
"Diborgol yang cowo, dipakain masker, enggak ada perlawanan langsung dibawa aja," paparnya.
Tanpa perlawanan
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan operasi penangkapan terduga teroris di lima titik di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi, Senin (23/9/2019).
Dari informasi yang diterima TribunJakarta.com, terdapat lima titik lokasi penangkapan di wilayah Bekasi di antaranya, di Desa Karang Satria, Desa Tridaya Sakti dua lokasi, Jalan Raya Sumber Jaya, Tambun Selatan, dan Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto membenarkan perihal operasi penangkapan tersebut.
Namun, dia mengaku tidak bisa menerangkan secara detail perihal kronologis penangkapan terduga teroris.
"Operasi dilakukan Densus, tanya kami hanya diminta membantu pengamanan saja, detailnya tanya Densus ya," kata Indarto saat dikonfirmasi.