Sindikat Penipu Ngaku Ustaz dan Jelaskan Pakai Ayat untuk Yakinkan Konsumen Beli Rumah Bersyariah
Total ada ribuan orang dengan berbagai latar belakang tertipu dalam kasus perumahan merah subsidi dan syariah.
Editor: Hasanudin Aco
Siti sempat diajak untuk melihat lokasi perumahan.
• Kawasan FX Senayan, Sudirman Hingga Gatot Subroto Tergenang Air Usai Hujan Deras Mengguyur Jakarta
Namun pihak pengembang mengatakan lokasinya akan berubah karena satu dan lain hal.
Di situ keraguannya muncul.
"Korban pernah diajak ke lokasi pembangunan untuk memilih lokasi rumah," beber Siti.
"Saat kita diajak kesana lagi ternyata lokasinya pindah lagi dengan alasan lain satu hal, dan saya mulai curiga," kata dia.
Sampai 2018, pembangunan perumahan yang dijanjikan tak kunjung terlihat progresnya.
Siti pun menggugat dan meminta balik booking fee.
"Mereka bilang uangnya cair tunggu sampai enam bulan, kemudian diundur lagi sampai April 2019."
"Saat April ke kantornya dijanjiin lagi Oktober 2019, saat saya ke sana bulan Oktober ternyata kantornya sudah tutup," ujarnya.
Harapan Siti kandas, rumah idamannya berujung kasus penipuan. Ia hanya bisa pasrah.
"Ya maunya uang kembali, tapi kalau enggak kembali bukan rejeki, mereka bilang setelah bayar booking fee langsung bayar cicilan pertama."
"Tadinya saya seneng mau dapet rumah cicilannya murah, malah jadi begini," jelasnya.
Kantor Pengembang Kosong Melompong
Kantor pemasaran Amanah City Superblock sudah kosong melompong dan tidak ada kegiatan lagi di sana.