Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Bullying Siswa SMK Dipaksa Pegang Setrum Motor saat Praktik, Begini Reaksi Pihak Sekolah

Siswa berinisal MA itu disuruh memegang setrum motor atau pengapian busi pada sepeda motor

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Viral Bullying Siswa SMK Dipaksa Pegang Setrum Motor saat Praktik, Begini Reaksi Pihak Sekolah
TribunJogja.com
Ilustrasi bullying 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aksi perundungan atau bullying kembali viral di media sosial.

Kali ini, bullying tersebut terjadi di SMK Bisnis dan Teknologi di daerah Bekasi Selatan.

Pihak sekolah pun membenarkan ada siswanya yang disuruh pegang setrum motor saat jam praktik.

Siswa SMK Bisnis dan Teknlogi (Bistek) di Jalan Cikunir Raya, Kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi menjadi korban bullying oleh teman-temannya saat jam praktik.

Siswa berinisal MA itu disuruh memegang setrum motor atau pengapian busi pada sepeda motor.

Ketua Yayasan Karya Anak Mandiri Indonesia Kris Budiani SMK Bistek Cikunir mengatakan kejadian itu terjadi pada pelajaran sistem kelistrikan atau sedang membahas materi tentang pengapian sepeda motor.

 Viral Siswa SMK Diduga Jadi Korban Bully Temannya, Polisi Bakal Mediasi dan Berikan Pembinaan

Pengapian sepeda itu, tentunya ada kaitan dengan busi, koil, aki dan lain-lainnya.

Berita Rekomendasi

"Pada saat belajar, anak-anak sepakat untuk mencoba keluarnya pengapian dari sepeda motor," kata Kris saat dikonfirmasi awak media, pada Selasa (11/2/2020).

Karena permintaan anak-anak sekelas, sambung Kris, guru bidang studinya mempertimbangkan hal itu tidak bahaya bagi anak-anak sehingga diizinkan untuk mencobanya dengan catatan akinya di copot.

"Dari situ anak-anak mencoba memegang kabel di ujung businya. Keluar apinya dari starter engkelnya itu. Semua mencoba dengan kesepakatan dengan akinya di copot," terang dia.

 Begini Fakta di Balik Viral Video Siswa SMK yang Diduga Menjadi Korban Bullying

Pada saat itu, Kris mengungkapkan para siswa menganggap itu hal yang menarik baginya.

Permintaan dari anak-anak itu sendiri minta untuk divideokan.

"Gurunya sendiri mengizinkan itu di videokan dengan catatan buat internal saja dan tidak buat apa-apa. Kalau bisa kesebar dan dengan narasi seperti kami tidak tahu ya," beber dia.

Soal tersebarnya video itu, pihak sekolah tak tahu siapa yang mengedarkan hingga menjadi viral.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas