Ratusan Pekerja Griya Pijat dan Pemandu Karaoke Demo Anies, Minta Tempat Usaha Dibuka
Dengan mengenakan masker tapi menjaga jarak antar mereka, para pekerja tempat hiburan tersebut meneriakkan
Editor: Hendra Gunawan
"Harus pakai masker dan jaga jarak. Pemprov DKI juga harusnya sosialiasikan terus kalau PSBB masih diperpanjang," lanjutnya.
Menyoal tempat hiburan malam, dia menyatakan mesti dipertimbangkan ulang.
Sebab, jumlah positif Covid-19 ini masih naik.
"Kasus (Covid-19) juga naik terus, ini harus diantisipasi, diingatkan kembali," tutup dia.
Bakal Geruduk Kantor Gubernur Anies Baswedan
Sebelumnya, Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota bakal digeruduk 1.000 terapis griya pijat hingga pemandu karaoke, Selasa (21/7/2020) pagi.
Seribu terapis dan pemandu karaoke itu menuntut Anies Baswedan segera membuka tempat hiburan malam yang sudah ditutup sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di awal April lalu.
"Demi kelangsungan hidup karyawan, kami minta dibuka kembali usaha kami dengan mengusung protokol Covid-19 yang diberikan," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani, Senin (20/7/2020).
Selama PSBB masa transisi, sejumlah kegiatan sosial ekonomi secara bertahap memang sudang diizinkan kembali beroperasi oleh Pemprov DKI.
Namun, tempat hiburan, seperti panti pijat, karaoke, hingga diskotek belum diizinkan buka selama PSBB masa transisi tahap pertama ini.
Imbasnya, tempat-tempat hiburan tersebut pun terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap seluruh karyawannya lantaran terus merugi.
"Awalnya ada sebagian yang belum PHK, tapi di bulan Juni akhirnya pada nyerah juga. Semua kena PHK tanpa terkecuali," ujarnya.
Hana pun menantang Anies untuk menemuinya besok di depan Balai Kota saat aksi demo berlangsung.
Sebab, ia menilai, sebagai pemimpin Anies harus mendengarkan aspirasi seluruh warganya.