Mega Tak Percaya Briptu Andry Tewas Dibegal, Sempat Ada Mobil Mencurigakan di Rumah Iparnya Itu
Adik ipar Andry, Mega Putri Maharani (21) memastikan tidak ada barang berharga milik almarhum yang hilang saat ditemukan warga.
Editor: Dewi Agustina
"Ada yang sempat mengatakan bahwa ini laka lantas, makanya saya cek apa ini lakalantas, atau penganiayaan atau pembunuh," kata Sambodo.
Namun dari hasil olah TKP awal pihaknya menemukan kejanggalan bahwa Andry sepenuhnya tewas dalam akibat kecelakaan lalu lintas.
Alasannya motor yang dikemudikan Andry ditemukan beberapa ratus meter dari lokasi jasad anggota provost yang bertugas di Polda Metro Jaya itu.
"Jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan. Tentu saksi-saksi lainnya kita akan selidiki dan penanganan sendiri oleh serse," ujarnya.
Kejanggalan tersebut membuat dia belum bisa memastikan apakah Andry tewas akibat kecelakaan lalu lintas atau juga mengalami penganiayaan.
Baca: Soal Seragam Satpam Mirip Polisi, Polri Minta Aturan Pam Swakarsa Tak Dikaitkan Dengan Politik
Anggota Polisi Militer (POM) TNI ikut membantu jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan olah TKP tewasnya Briptu Andry Budi Wibowo (29).
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sekitar lima anggota POM TNI datang ke Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung sekira pukul 16.27 WIB.
Mereka datang bersamaan dengan Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan tiba di lokasi yang berjarak sekitar 700 meter dari rumah duka Andry.
Dalam olah TKP tersebut personel Ditlantas Polda Metro tampak menandai lokasi jasad Andry ditemukan menggunakan pilox berwarna putih.
Sementara satu personel POM TNI tampak membawa sejumlah lembaran kertas lalu mencatat hasil olah TKP yang dilakukan Ditlantas Polda Metro Jaya.
Proses olah TKP yang dilakukan personal Ditlantas Polda Metro Jaya dan POM TNI itu rampung sekira pukul 17.08 WIB.
Tapi saat dikonfirmasi hasil olah TKP Steven ogah bicara dengan alasan kasus ditangani Polda Metro Jaya, bukan Polrestro Jakarta Timur.
"Tanya ke Kabid Humas (Polda Metro Jaya) saja," kata Steven.
Mobil Mencurigakan