Tribunnews.com dan KitaBisa Berbagi ke Pondok Pesantren Dhuafa di Kaki Gunung Gede Pangrango
Tribunnews.com dan KitaBisa.com yang menyalurkan donasi berupa bahan makanan ke Ponpes kMinhajul Karomah Padepokan Wali Songo di Caringin Bogor.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
Lokasi Ponpes Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo berada di bawah kaki gunung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Dari data geografis yang dihimpun Tribunnews.com, Desa Tangkil berada diketinggian 700 Meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Begitu tiba, rombongan Tribunnews.com dan KitaBisa.com disambut bahagia oleh belasan santri dan para pengurus Ponpes.
Di temaramnya lampu salah satu ruangan yang dijadikan aula pertemuan, senyum para santri terus menghias bibir mereka.
"Alhamdulillah kita bisa silaturahmi ke sini, memang kita sejak awal memiliki tujuan untuk bersilaturahmi ke pondok pesantren yang memang benar benar membutuhkan bahan pokok makanan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Yulis juga menyampaikan pihaknya sebagai perwakilan dari perusahaan Tribunnews dan Kitabisa.com berharap bantuan tersebut sedikit banyak bisa bermanfaat untuk para santri.
Sementara itu Pengurus Pondok Pesantren Minhajul Karomah Padepokan Wali Songo Saepul Samsi atau yang akrab disapa AA Ipul mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kepedulian Tribunnews.com dan Kitabisa.com.
"Alhamdulillah, terimakasih kepada keluarga besar Tribunnews.com, dan Kitabisa.com yang Alhamdulillah bisa datang dan silaturahmi, semoga segala hajat Allah kabulkan, selalu diberikan kesehatan, dan selalu diberi kebarokahan, mudah-mudahan dengan rezeki sari Allah wasillah titipan dari Tribunnews.com dan kitabisa.com sertabpara donasi, ini diberikan kebarokahan untuk kita semua," ujarnya.
Menurut Ustaz Saepul, semenjak pandemi Covid-19 melanda, ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 2 hektare ini minim mendapat bantuan.
Ustaz Saepul yang sudah lima tahun mengabdikan diri mengajar sekaligus memimpin Ponpes tersebut, mengatakan bahwa para santri tidak dipungut biaya sepeser pun.
Para santri berasal dari anak-anak yatim dan yatim piatu dari kawasan Bogor dan sekitarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan makan, para pengurus dan santri selain belajar agama, juga bercocok tanam di lahan.
"Rezeki datangnya dari Allah. Kami percaya Allah akan memberikan rezeki untuk umatnya melalui cara apapun," ujar Ustaz Saepul.
Bahkan terkadang mereka hanya makan dengan sayuran yang dipetik dari hasil berkebun.