Acara Puncak Berdzikir X di Masjid Attaawun Ricuh dan Tanpa Izin, Panitia Terancam Sanksi Denda
Panitia acara 'Puncak Berdzikir X' di Puncak Bogor kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu (2/1/2022) malam lalu terancam kena sanksi denda.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Panitia acara 'Puncak Berdzikir X' di Puncak Bogor kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu (2/1/2022) malam lalu terancam kena sanksi denda.
Pihak penyelenggara dzikir akbar ini tetap menggelar acara yang mendatangkan banyak massa di halaman parkir Masjid Atta'awun Puncak Bogor meski belum dapat izin dari Satgas Covid-19.
Bahkan acara ini juga sempat ricuh serta mendapat penjagaan dari petugas.
Sanksi Denda Tengah Dibahas Satgas Covid-19
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan bahwa terkait sanksi denda itu kini tengah dibahas bersama jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor.
"Kita masih menyelesaikan dengan Ketua Satgas Covid-19 masalah evaluasi kemarin itu. Iya (sanksi denda)," kata AKBP Harun kepada wartawan di Mako Polres Bogor, Selasa (4/1/2022).
Dia menjelaskan bahwa sejak sebelum acara dzikir bersama itu digelar, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi.
Termasuk melakukan komunikasi persuasif dengan panitia acara.
Baca juga: Setelah PDIP dan Gerindra, Giliran Golkar yang Beberkan Skenario Duet Pilkada DKI 2024
Massa yang berdatangan ke lokasi juga sebagian berhasil dibendung karena diberlakukannya sistem satu arah atau one way arah Jakarta.
"Kita berlakukan one way sehingga banyak yang ketahan. Memang itu setiap hari Minggu kita berlakukan one way. Pas kebetulan one way tersebut, akhirnya tidak terlalu (banyak massa) lah. Kalau lihat di situ, massanya kan di parkiran, gak terlalu," kata Harun.
Penjelasan Bupati Bogor
Diberitakan sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan bahwa pihak panitia 'Puncak Berdzikir' ini awalnya meminta izin acara tanggal 30 Desember 2021 namun dilarang, tapi kemudian acara tetap digelar pada tanggal 2 Januari 2022.
Ade Yasin bersama Kapolres Bogor dan Dandim 0621 pun turun menemui pihak panitia beberapa jam sebelum acara digelar.
"Karena memang mereka juga sudah tidak bisa lagi dimundurkan, akhirnya kami melaksanakan komunikasi secara persuasif," kata Ade Yasin.