Cerita Anies Bangun Ruang Ketiga Tempat Interaksi Warga, Ingin Jakarta Bisa Jadi Rumah bagi Semua
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan ruang ketiga, ingin Jakarta menjadi rumah bagi semua warga.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
Anies memberikan contoh ruang ketiga yang dibangun untuk ruang interaksi.
Seperti dilakukan konversi kawasan yang semula untuk kendaraan roda empat dan dua, diubah menjadi jalan untuk pejalan kaki.
Tepatnya, di kawasan Dukuh Atas, ada jalan Kendal.
Anies menjelaskan, ada jembatan yang semula Jalan Raya diubah menjadi jalan pejalan kaki.
Baca juga: PT KAI Gunakan Rp 6,9 Triliun Tambahan PMN untuk Biayai Proyek LRT dan Kereta Cepat
Ditambah, ia melakukan penataan 8 stasiun, yakni Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, palmerah, Tebet, Manggarai, dan Gondangdia.
Di mana warga bukan langsung menuju tempat kendaraan berikutnya, tetapi ada ruang di mana warga bisa berinteraksi
“Nah, ini adalah contoh bagaimana kita membangun ruang ketiga.”
“Dari mulai taman yang dijadikan tempat bermain, dari mulai trotoar yang dijadikan tempat berinteraksi dan mendapatkan pengalaman, dari kawasan stasiun yang diubanh menjadi interaksi, lalu kawasan jalan raya yang diubah menjadi jalan pejalan kaki,” jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan dalam membangun ruang ketiga perlu memiliki beberapa prinsip.
Pertama, harus memberikan perasaan kesetaraan.
Kedua, memberikan persaan inklusif.
Ketiga, memberikan pengalaman tinggal di kawasan perkotaan.
“Tentunya, harus memiliki prinsip, yakni memberikan perasaan kesetaraan, memberikan perasaan inklusif seperti menjadikan tempat berinteraksi serta berkegiatan, dan memberikan sebuah pengalaman tinggal di kawasan perkotaan,” ungkap Gubernur DKI Jakarta ini.
Untuk itulah, Anies berharap Jakarta bisa menjadi rumah bagi semua warga.
Warga Jakarta bisa menggunakan ruang ketiga tersebut tanpa ada kesetaraan,
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Simak berita lainnya terkait Jakarta dan Anies Baswedan