Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Keluhkan Pengerjaan Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi

Proyek tanggul di Kali Bekasi paket 1 ini, membuat warga terganggu tak nyaman lantaran pekerjaan dilakukan tanpa memperhatikan keamanan dan kenyama

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Warga Keluhkan Pengerjaan Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi
Istimewa
Warga RT 005/35 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan adanya proyek pengendalian banjir Kali Bekasi Paket-1 

Laporan Wartawan Tribunews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga RT 005/35 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan adanya proyek pengendalian banjir Kali Bekasi Paket-1.

Ismu Sutopo, warga RT 005/35 Kelurahan Bojong Rawalumbu, mengatakan proyek pengerjaan tanggul Kali Bekasi di Jl Taman Kemang Anyelir, Komplek Kemang Pratama, dikerjakan tanpa mempedulikan keberadaan penghuni komplek.

Menurutnya, proyek tanggul di Kali Bekasi paket 1 ini, membuat warga terganggu kenyamanannya lantaran pekerjaan dilakukan tanpa memperhatikan keamanan dan kenyamanan warga sekitar.

Padahal pengerjaan proyek berada di depan rumah warga.

"Kok tidak ada kepedulian sama sekali terhadap keselamatan warga sekitar. Jangankan untuk akses kendaraan warga, untuk jalan kaki pun kami kesulitan lantaran tak adanya akses lalu lalang warga. Ini sungguh memprihatinkan," kata Ismu kepada wartawan, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Dua Rampok Minimarket Bersenjata Tajam di Kemang Pratama Bekasi Ditangkap Polda Metro

Menurutnya, pihak kontraktor sebenarnya sudah melakukan sosialisasi ke warga.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi saat pelaksanaan di lapangan, terkesan keselamatan warga komplek diabaikan.

Padahal harusnya dibuatkan jalan masuk untuk pejalan kaki yang diberi pembatas.

Sehingga warga merasakan aman dan nyaman, tidak was-was saat melintas di lokasi sekitar rumahnya. Sebab di lokasi banyak alat berat yang digunakan untuk proyek ini.

"Kemudian tidak adanya safety officer yang bertugas di sekeliling alat berat yang sedang dioperasikan. Sehingga dikawatirkan akan terjadi kecelakaan, khususnya bagi pejalan kaki yang akan masuk ke rumahnya sendiri," kata Ismu.

Dirinya juga menyebutkan bahwa, proyek ini berjalan setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00.

Hari Sabtu dan Minggu yang harusnya libur juga tetap ada pekerjaan, sehingga kenyamanan warga terganggu.

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya alat-alat penunjang kerja yang diletakkan begitu saja di depan rumah warga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas