Fakta-fakta Gereja Ludes Terbakar di Depok, Petugas Damkar Sandi Butar Butar Nangis Minta Maaf
Berikut ini fakta-fakta kebakaran yang hanguskan bangunan Gereja di Depok, Jawa Barat. Petugas Damkar Sandi Butar Butar sampai menangis minta maaf.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
Pihaknya menyampaikan, kabel yang korslet itu bisa disebabkan minimnya pemeriksaan berkala terkait kondisi kabel.
"Kabel harus dicek terutama musim kering, itu minimal harus diganti setiap dua tahun," ucap Tessy.
"Karena kualitas kabel ya berkurang seiring waktu, terutama saat musim kering," lanjut dia.
Pihaknya menambahkan, bangunan di sekitar gereja aman, di mana mayoritas adalah rumah penduduk.
"Rumah bisa kami back up. Tidak ada yang terbakar karena banyak rumah semi permanen," jelas Tessy.
"Tidak ada korban jiwa atau korban luka," tambah dia.
3. Pompa Damkar Macet
Sementara itu, Komandan Regu (Danru) Damkar UPT Cimanggis, Johan Yakub menjelaskan, pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 20.00 WIB.
Kemudian, UPT Damkar Cimanggis langsung mengirimkan mobil pemadam dengan kapasitas 3.500 liter.
“Kami karena ini wilayahnya wilayah Sukmajaya, tapi yang lebih dekat itu UPT Cimanggis, jadi kami lebih cepat sampai duluan itu,” kata Yakub.
Kata Yakub, pemadaman sempat terkendala karena pompa PTO (Power Take-off) pada mobil pemadam sempat tidak berfungsi.
“Itu portable pompa untuk memancarkan air ke depan, ada kendala juga tadi agak lama sekitar 20 menit,” ungkapnya.
Selain persoalan pompa PTO, jalanan yang sempit menyebabkan mobil pemadam tidak dapat sampai ke titik kobaran api.
Alhasil, pemadaman harus dilakukan dengan menggunakan selang 80 meter untuk mencapai titik api.
4. Sandi Butar Butar Menangis Minta Maaf
Sandi Butar Butar, petugas damkar Kota Depok menangis minta maaf lantaran merasa gagal memadamkan api yang membakar Gereja GST Agape Ministry.