Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Berbohong Suami Tewas Saat Bertengkar, Istri Bos Aksesoris: Saya Kesetanan, Tidak sengaja

Berangkat dari pengakuan istri korban, Ade dan Yudi meminta persetujuan kepada ayah mereka apakah boleh membuat laporan polisi terhadap Juhariah.

Editor: Erik S
zoom-in Sempat Berbohong Suami Tewas Saat Bertengkar, Istri Bos Aksesoris: Saya Kesetanan, Tidak sengaja
Wartakotalive.com
Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri di wilayah Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Alasannya, karena kesal hubungannya dengan sang pacar tidak direstui ketika ingin menikah. - 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Juhariah (45) tidak menjelaskan penyebab suaminya, Asep Saepudin (45) meninggal dunia.

Saat ditanya keluarga Asep, Juhariah kemudian meminta agar bertanya kepada anak sulung mereka, Silvia Nur Alfiani (22).

Kedua adik Asep, Ade Mulyana (43) dan Ahmad Wahyudi (33), bertanya kepada Juhariah karena sebelumnya mendapatkan informasi dari Silvia bahwa terjadi cekcok sebelum bos aksesoris itu tewas.

“Saya tanya lagi ke dia (Juhariah dan Silvia), minta klarifikasi. ‘Ju, ini kenapa?’, ‘tanya saja sama Silvia’. Dia selalu kayak begitu, mengelak. Jadi, Silvia ini seakan-akan disuruh menjelaskan terus,” kata Ade saat ditemui di Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Ayah di Bekasi Tewas Dibunuh Istri, Anak dan Pacar Anaknya, Kapolres Ungkap Motif Para Pelaku

“Saya bilang, ‘enggak, saya mau tanya sama kamu. Sebenarnya, ini bagaimana ceritanya?’. Dia langsung jawab pertama, ‘Ya intinya Juju kesetanan, khilaf, enggak sengaja, khilaf’, itu saja,” lanjut Ade.

Berangkat dari pengakuan tersebut, Ade dan Yudi meminta persetujuan kepada ayah mereka apakah boleh membuat laporan polisi terhadap Juhariah.

Sebab, keduanya percaya dengan kronologi awal seperti yang disampaikan Juhariah dan Silvia tentang adanya percekcokan antara pasangan suami istri tersebut sebelum Asep tewas.

Berita Rekomendasi

“Orangtua bilang, ‘ya sudah, laporkan, tapi jangan diotopsi. Ya pokoknya harus dikasih jera ke Juju atas perbuatannya. Kami sebagai anak juga bingung. Karena, mau enggak mau, harus ada otopsi,” ucap Ade.

Namun, Ade dan Yudi berangkat ke Polsek Setu untuk berkonsultasi apakah bisa mengungkap adanya pembunuhan tanpa adanya otopsi. Apalagi, jenazah Asep telah dikebumikan. Namun, setelah berkonsultasi, pihak kepolisian tetap menyarankan untuk ekshumasi atau membongkar makam demi kepentingan penyelidikan.

Oleh karena itu, Ade dan Yudi mengurungkan niat dan memilih mengumpulkan barang bukti berdasarkan kejanggalan-kejanggalan yang mereka temukan. Pemicu pengumpulan barang bukti berangkat dari pengakuan Silvia karena dia melihat kedua orangtuanya bertengkar tetapi hanya diam saja.

Ingin kuras harta korban

Ahmad Wahyudi menduga kasus istri bunuh suami tersebut karena para pelaku ingin menguasai harta korban.

Yudi mengatakan Asep sudah lama menikah dengan pelaku Juhariah alias J.

Pernikahan keduanya dikaruniai tiga anak, Silvia Nur Alfiani (22) serta dua adiknya masing-masing berusia 12 dan empat tahun.

"Pelaku udah nikah lama, menikah dari sama-sama bujangan sama lajang, anaknya tiga satu itu yang paling tua pelaku juga si Silvia anak kandungnya," kata Yudi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas