Update Kasus Penyiksaan Karyawan di Jakarta Pusat, Identitas Pelaku Sudah Diketahui
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Firdaus mengatakan bos perusahan tersebut merupakan WNA asal Hong Kong.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi sudah mengetahui identitas bos perusahaan animasi terkait kasus penyiksaan karyawan di Menteng Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Firdaus mengatakan bos perusahan tersebut merupakan WNA asal Hong Kong.
Baca juga: Kasus Dugaan Penyiksaan Karyawan oleh Bos Animasi di Menteng Viral, Polisi Turun Tangan
“Diduga pelaku WNA Hongkong inisal CL,” kata Firdaus saat dikonfirmasi, Senin (16/9/2024).
Pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih dilakukan sebelum memanggil terduga pelaku.
Baca juga: Komnas Perempuan Terima Laporan Karyawan Korban Dugaan Penyiksaan oleh Bos Perusahaan Animasi
"Sebelum pemanggilan diduga pelaku diperiksa saksi-saksi dulu," jelas dia.
Sementara itu, korban berinisial CS yang menyampaikan adanya kekerasan melalui media sosial juga sudah dimintai keterangannya.
Keterangan yang disampaikan korban terkait peristiwa yang dialaminya.
Pada 5 September 2024, CS juga melaporkan kasus ini ke polisi.
Laporan korban tersebut teregister dengan nomor STTLP/B/5279/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Sebelumnya, peristiwa penyiksaan karyawan viral di media sosial X setelah korbannya CS mengaku mendapat kekerasan fisik dan verbal di tempat ia bekerja.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengatakan keterangan yang didapat sementara dari saksi sekuriti di sekitar lokasi bahwa perusahaan sudah beroperasi di sejak 2019.
"Didapatkan informasi perusahaan BS ini bergerak di bidang industri game dan animasi beroperasi sekitar 2019,” kata Firdaus kepada wartawan, Minggu (14/9/2024).
Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut sebanyak 80 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan
“Karyawannya laki-laki dan perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan," sambung Firdaus.
Baca juga: Kasus Dugaan Penyiksaan Karyawan oleh Bos Animasi di Menteng Viral, Polisi Turun Tangan
Adapun jam kerja karyawan di perusahaan tersebut juga tidak menentu.
Keterangan dari saksi bahwa karyawan perusahaan baru pulang bekerja pada subuh pukul 04.00 WIB.
"Jam pulang karyawan tidak sama, paling cepat pukul 18.00 WIB dan paling lama pukul 04.00 WIB," ujarnya.
Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota itu menyebut kantor sudah dalam keadaan kosong sejak Juli 2024.
"Sudah tutup sekitar bulan Juli 2024 dan tempat tersebut sudah tidak ditempati,” urainya.
Menurut saksi, sekira Juli 2024 ada asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah 3 orang dengan keterangan 2 laki-laki separuh baya dan 1 perempuan separuh baya.
"Rencana tindak lanjut mencari identitas korban. Melakukan profiling diduga pelaku," ujarnya.
Sebelumnya, korban CS mengaku telah mengalami kekerasan dalam 2 tahun terakhir atau sejak 2022.
Bos berinsial CL, tidak segan-segan menyuruh karyawannya membenturkan kepala ke tembok sampai dua kali.
Menurut korban, CL memang menyukai atau senang melihat orang lain menyakiti diri sendiri.
Selain itu, CL i juga meminta CS menampar diri sendiri nyaris sebanyak 100 kali hingga naik turun tanggga bolak balik dari lantai 1 ke lantai 5 sebanyak 45 kali.