Kapolres Bogor Ungkap Tak Ada Indikasi Gangguan Jiwa pada Aipda Nikson yang Bunuh Ibu Kandungnya
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro membantah adanya dugaan gangguan jiwa pada Aipda Nikson Jeni Pangaribuan yang membunuh ibu kandungnya.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Bobby Wiratama
Sebelum memukul Herlina Sianipar dengan tabung gas, Nikson Pangaribuan diketahui mendorong korban hingga jatuh ke lantai.
Emosi yang memuncak membuat Nikson Pangaribuan gelap mata hingga tak sadar jika setiap perbuatannya disaksikan langsung warga yang pada saat itu ingin belanja di warung.
Pada saat itu, warga sekitar yang tengah belanja di warung melihat anak pemilik warung mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.
Setelah itu, sang anak mengambil tabung gas elpiji 3 Kilogram yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala sang ini sebanyak tiga kali.
"Mengetahui hal tersebut kemudian saksi langsung melarikan diri karena takut, kemudian saksi memberitahukan kepada temannya dan menelpon temannya lagi," ucap Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra, Senin (2/12/2024).
"Setelah itu ambulan dari kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari," sambungnya.
Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki Pikap.
Baca juga: Aipda Nikson Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara usai Bunuh Ibu Kandungnya di Bogor
Sosok Aipda Nikson
Ketua RT bernama Hamid menceritakan sosok korban Herlina Sianipar dan pelaku Nikson Pangaribuan yang selama ini dikenalnya.
Hamid menilai perangai dan keseharian antara pelaku dengan korban sangat berbanding terbalik.
Dikenang Hamid, korban yakni ibu sang polisi adalah sosok yang baik hati dan ramah.
Bahkan beberapa hari sebelum kejadian, Hamid sempat melihat kebaikan hati mendiang Herlina.
Yakni saat Hamid disuguhi kopi saat mampir ke warungnya.
Baca juga: Tetangga Dengar Suara Minta Tolong saat Aipda Nikson Aniaya Ibu hingga Tewas di Bogor
Bukan cuma itu, di momen tersebut Herlina juga sempat mengabari Hamid bahwa putranya, Aipda Nikson sedang pulang ke rumah.
Tak disangka, kabar dari Herlina soal kepulangan sang putra itu justru membawa petaka.