Anggota DPR: Australia Menyadap Agar Indonesia Jadi Lemah dan Tidak Besar
Poempida menduga Australia melakukan penyadapan karena takut Indonesia menjadi negara besar
Penulis: Srihandriatmo Malau
![Anggota DPR: Australia Menyadap Agar Indonesia Jadi Lemah dan Tidak Besar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20131118_presiden-dan-pejabat-indonesia-disadap-australia_4116.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Poempida Hidayatulloh angkat suara sehubungan dengan maraknya pemberitaan mengenai penyadapan yang dilakukan oleh Australia kepada telepon genggam para petinggi republik termasuk Presiden SBY dan Wapres Boediono.
Poempida menduga Australia melakukan penyadapan karena takut Indonesia menjadi negara besar dan secara geopolitik, Australia tersingkir dari peradaban.
"Tujuannya sederhana saja, agar kemudian Indonesia tetap lemah atau maksimal tidak melebihi keberadaan Australia,"kata Poempida kepada Tribunnews.com, Selasa(19/11/2013).
Menurut Poempida, dalam penyadapan sebuah informasi adalah sesuatu yang sangat berharga. Siapa yang bisa menguasai informasi mereka akan memiliki akses untuk bertindak lebih cepat dan tepat dari siapa pun.
Karena itu lanjut Poempida, untuk menuntaskan persoalan penyadapan ini sikap marah saja tidak cukup. Karena dengan marah secara umum masalah yang dihadapi bertendensi meluas dan menambah kompleks permasalahan, atau bahkan menciptakan masalah baru.
Menurutnya ada baiknya juga bangsa ini menangkap pelajaran yang sebenarnya didapatkan dari penyadapan Australia kepada pemerintah Indonesia.
Selain itu, menurut Poempida yang sangat memalukan, kegiatan penyadapan oleh Australia ini adalah kegiatan intelijen, yang jika tidak dibuka oleh intel dari Amerika kita semua tidak tahu.
"Rumusan awal dari kegiatan mata-mata atau intelijen yang berupa penyadapan ini adalah tidak diketahui obyek yang ditarget Dalam hal ini Australia telah menunjukkan kemampuan operasi intelijen yang baik," ujar Politisi Golkar ini.