Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan Ekonomi Indonesia-Australia Tetap Berjalan

Hubungan Indonesia dengan Australia meregang dengan adanya kasus penyadapan.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Hubungan Ekonomi Indonesia-Australia Tetap Berjalan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa usai melakukan pertemuan dengan perwakilan perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS), di kantor Menko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2013). Pada pertemuan itu, dibahas empat topik besar terkait persoalan MP3EI, seperti tender yang berlarut-larut, izin yang tidak keluar-keluar, dan keinginan investasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Hubungan Indonesia dengan Australia menegang dengan adanya kasus penyadapan. Namun, Menteri Koordinator bidang Perekonian Hatta Rajasa menegaskan kerjasama ekonomi Indonesia dengan negara Kangguru itu tetap berjalan.


"Ekonomi kita tetap jalan," ujar Hatta di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Walaupun hubungan diplomatik sedang bermasalah, namun Hatta menyakinkan kerjasama ekonomi harus tetap dilakukan secara proposional dan terus berjalan. "Akan tetapi, Australia harus memberi penjelasan soal itu," imbuh.

Hatta juga mengungkapkan. penyadapan yang dilakukan oleh Australia telah menciderai hubungan diplomatik yang baik selama ini. Ia pun meminta Australis memberikan penjelasan mengenai penyadapan
secara jelas.

"Kita memiliki hubungan bilateral, berbagai macam kesepakatan dengan norma-norma diplomatik yang baik ini diciderai dengan penyadapan itu. Itu menunjukkan bahwa kepercayaan kita kepada sahabat, kepada tetangga diciderai dengan distrust seperti itu. Australia harus memberi penjelasan secara clear," kata Hatta

Menurut Hatta bila Australia telah menyadap Kepala Negara Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat maka negara itu telah masuk
ke jantung pemerintahan.

‪"‪Saya disadap iya. Jadi kalau mensesneg disadap, presiden disadap, pembantu dekat presiden disadap, itu sudah masuk ke jantungnya pemerintahan. Jadi this is very serious," imbuhnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas