Mentan: Kelapa Sawit Bagian dari Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
Menteri Pertanian, Suswono mengatakan tanaman kelapa sawit juga menjadi bagian dari pelestarian fungsi lingkungan hidup
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Pertanian, Suswono mengatakan tanaman kelapa sawit juga menjadi bagian dari pelestarian fungsi lingkungan hidup, terutama dalam memfiksasi CO2 menjadi O2 serta mengubah lahan terlantar jadi produktif untuk kebun kelapa sawit.
"Baru saja seorang profesor, tadi dilaporkan ketua Gapki mengatakan bahwa kelapa sawit juga termasuk tanaman hutan," ungkap Suswono, dalam Konferensi Minyak Sawit Indonesia (Indonesian Palm Oil Conference/IPOC) ke-9 dan 2014 Price Outlook di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11/2013).
Selain itu kata Suswono, kinerja pembangunan perkebunan dan industri kelapa sawit memiliki peran strategis di Indonesia. Paling tidak. bisa dilihat dari segi pendapatan negara, devisa ekspor yang dihasilkan dari produk kelapa sawit pada 2012 mencapai 19,65 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 200 triliun. Disamping itu, pendapatan dari pungutan ekspor pihak luar produk kelapa sawit komulatif telah mencapai lebih dari Rp 50 triliun.
Kemudian, kinerja produk pada tahun 2012 sebesar 25, juta ton CPO--membuat Indonesia telah menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
"Posisi ini tentunya jadi modal yang kuat bagi Indonesia untuk lebih berperan dalam perdagangan CPO dunia," ungkap Suswono.
Selain itu kata dia, CPO merupakan produk pertanian yang saat ini paling siap sebagai sumber bahan bakar terbarukan. Apalagi, pemerintah telah berkomitmen mengantisipasi krisis energi masa depan lewat kebijakan penggunaan BBN hingga bahan bakar nabati bisa mengganti bahan bakar minyak dan fosil.
Lebih lanjut Suswono katakan, perkebunan kelapa sawit tidak hanya diusahakan oleh perkebunan besar, karena saat ini dari luasan lebih dari 9 juta Ha. "Sekitar 41 persen diusahakan perkebunan rakyat," ujarnya.
Selain itu, Pengusahaan kelapa sawit telah menyerap lebih dari 4,5 juta tenaga kerja di usaha budidaya.
"Penyerapan tenaga kerja ini tentunya lebih besar lagi kalau diperhitungkan tenaga kerja di sektor industri, perdagangan, dan jasa lainnya di bidang agribisnis kelapa sawit," tuturnya.
Sementara itu, dari segi pengembangan wilayah, telah terbukti pembangunan kelapa sawit yang umumnya dibangun di daerah terpencil telah mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, di wilayah, khusunya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi.
"Kinerja itu tentunya kita perlu berikan apresiasi, terutama kepada petani, maupun pelaku usaha perkebunan kelapa sawit," ucapnya.