DNA Orangtua Mayang untuk Kepentingan Pengambilan Jenazah
Sampel DNA orangtua Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah korban pembunuhan di Australia kini sudah di laboratorium kepolisian.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampel DNA orangtua Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah korban pembunuhan di Australia kini sudah di laboratorium kepolisian untuk nantinya dikirimkan ke Kepolisian Federal Australia.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menjelaskan Polisi Australia sudah menginformasikan dan memberitahukan kepada pihak Polri mengenai keberadaan Mayang di Australia. Sehingga sampel DNA sangat diperlukan dalam kaitan untuk identifikasi korban.
"Itu untuk mengetahui secara pasti apakah ini WNI dan itu dipastikan walau pun sudah tahu itu WNI, tapi untuk memastikan scientific crime investigation saya kira itu yang akan dilakukan Polri, cek DNA orangtuanya sehingga betul-betul orang ini adalah orang Indonesia dan dari keluarga yang bersangkutan," ungkap Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2014).
Polri hanya membantu dari aspek laboratorium dan pemeriksaan DNA yang ada di Indonesia, kemudian dikirim ke Australia. Pengambilan DNA orangtua Mayang pun dikatakan Sutarman dalam rangka untuk pengembalian jenazah dari Australia ke Indonesia.
"Kita menunggu. Pengambilan DNA itu bagian untuk meyakinkan dari identifikasi yang dilakukan oleh kepolisian di Australia. Setelah ini yakin orangtuanya siapa ada di Indonesia, ya akan dikembalikan ke Indonesia setelah pemeriksaan itu," ungkapnya.
Mayang Prasetyo seorang WNI ditemukan tewas dengan kondisi tubuh dimutilasi di dalam sebuah apartemen milik kekasihnya, Marcus Peter Volke di Brisbane, Australia.
Pelakunya tiada lain kekasihnya sendiri Marcus Peter Volke. Kondisi tubuh Mayang pun cukup mengkhawatirkan selain dimutilasi, potongan tubuhnya pun sudah dalam kondisi direbus pelakunya di dalam apartemen.
Terbongkarnya pembunuhan terhadap Mayang diawali dengan keluhan warga apartemen di wilayah Teneriffe, Brisbane yang mencium bau tidak sedap dari apartemen milik Marcus Peter Volke. Kemudian kepolisian pun menggerebek apartemen tersebut Sabtu (4/10/2014) malam. Hasilnya ditemukan potongan tubuh manusia yang belakangan diketahui bernama Mayang.