ICW: DPR Harus Telusuri Rekam Jejak Robby Arya Brata
"DPR harus punya tim khusus di luar anggota untuk telusuri lebih jauh seberapa bersih Pak Robby, lebih dalam yang dilakukan pansel."
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) belum melihat kejanggalan dalam pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski sejauh ini sudah meyisakan dua nama, yang satu di antaranya berlatar pejabat negara.
Kedua nama yang tersisa dari hasil seleksi yang dilakukan tim pansel adalah Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet Robby Arya Brata.
"Yang saya tau dari wawancara kemarin tidak ada surat resmi dari Setneg bahwa Robby representasi pemerintah. Dia inisiatif sendiri, hanya izin verbal untuk seleksi pimpinan KPK," kata Wakil Koordinator Badan Pekerja ICW Agus Sunaryanto di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Agus meminta DPR harus tetap waspada dan dapat menelusuri lebih jauh rekam jejaknya dalam uji kelayakan dan kepatutan. "DPR harus punya tim khusus di luar anggota untuk telusuri lebih jauh seberapa bersih Pak Robby, lebih dalam yang dilakukan pansel. Bisa juga libatkan intelejen," katanya.