KWI: Pesan Pemberantasan Korupsi Jangan jadi Suara Kenabian Kosong
KWI kata Edy, sejak 2004 telah berupaya menciptakan habitus baru yang disampaikan melalui pesan pastoral terkait pemberantasan korupsi.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai tokoh agama, Romo Edy Purwanto menyadari peran tersebut sangat berat dalam menyampaikan pesan kepada umat.
Dalam pemberantasan korupsi misalnya, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu mengatakan tindakan tersebut harus terlebih dahulu dipraktikkan pemimpin agama itu sendiri.
"Supaya kemudian hal-hal seperti ini tidak sekedar menjadi suara kenabian yang kosong. Tetapi memang benar-benar menjadi suara kenabian yang dimulai dari dalam dan dihayati oleh para penyeru keadilan maupun kehidupan yang bersih ini," ujar Romo Edy usai bertemu pimpinan KPK, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Menyadari hal tersebut, KWI kata Edy, sejak 2004 telah berupaya menciptakan habitus baru yang disampaikan melalui pesan pastoral terkait pemberantasan korupsi.
Selain itu, lanjut dia, gereja-gereja Katolik melakukan audit terkait masalah keuangan. Audit tersebut bahkan dilakukan oleh pihak eksternal gereja.
"Kami sendiri secara internal di lembaga-lembaga gereja itu sekarang sudah melakukan audit bahkan bukan hanya audit internal menyangkut keuangan lembaga gereja, tapi juga sudah ada yang menyelenggerakan audit eksternal dengan harapan bahwa apa yang kami serukan kepada masyarakat itu secara internal juga kami lakukan sendiri," tukas Romo Edy.