Kemenkominfo Harus Cepat Blokir I-Doser
Publik kembali dikagetkan dengan munculnya "narkoba" jenis baru melalui gelombang suara, I-Doser.
Editor: Sanusi
"Kan seakan-akan (seperti konsumsi narkoba), kita juga harus konsultasi dengan psikolog karena yang tahu itu kan masalah sugesti," sambung dia.
Belakangan ini netizen heboh aplikasi I-Doser. Aplikasi ini dikabarkan bisa membuat penggunanya berhalusinasi seperti mereka yang sedang mengkonsumsi narkoba.
Situs resmi www.i-doser.com menjelaskan aplikasi mereka menstimulus perasaan dengan perantaraan alat komunikasi. Nantinya pengguna dapat memutar suara yang dapat menenangkan perasaan.
Pemilik I-Doser.com, Nick Ashton, meyakinkan bahwa gelombang suara itu tidak berbahaya, namun penggunaannya harus diawasi secara serius. I-Doser.com adalah pengembang aplikasi ponsel I-Doser, yang menyediakan gelombang suara binaural.
"I-Doser.com tidak berbahaya, sangat aman, tapi penggunanya harus tahu bahwa menggunakannya dapat menyebabkan modifikasi suasana hati," ucap dia.
Namun, benarkah narkoba digital seperti I-Doser berefek pada suasana hati dan kondisi seseorang? Sejumlah testimoni di laman Google Play aplikasi I-Doser berkomentar bahwa aplikasi itu memang bekerja.
"Menurut saya aplikasi ini luar biasa (jika digunakan) untuk relaksasi ketika saya stress atau lelah. Saya suka suaranya, yang dapat memicu kerja otak saya," tulis seorang pengguna berakun n kh pada 2 Maret 2015.