Polisi Geledah Kantor Firma Hukum Mossack Fonseca
Kepolisian Panama menggeledah kantor firma hukum Mossack Fonseca terkait skandal berlabel Panama Papers, Selasa (13/4)
Editor: Gusti Sawabi
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah segera melakukan langkah nyata terkait bocornya dokumen "Panama Papers". Fadli melihat, sejauh ini pemerintah baru mengeluarkan pernyataan-pernyataan normatif.
"Harus ada sikap pemerintah menanggapi Panama Papers ini secara jelas dan konkrit, bukan sekedar pernyataan akan mempelajari. Sebaiknya segera dibentuk tim kerja khusus menanggapi Panama Papers ini," kata Fadli.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra berharap, sejumlah nama yang tercantum dalam Panama papers tidak masuk dalam kabinet.
"Mereka yang diduga kuat menyembunyikan harta kekayaannya di luar negeri untuk menghindari pembayaran pajak di dalam negeri, memang tidak pantas berada dalam kabinet," kata Yusril.
Menurut Yusril, pembersihan ini harus dilakukan demi menjaga wibawa kabinet dan menjaga wibawa Presiden Jokowi sendiri sebagai pemimpin negara yang jujur dan bersih dari perbuatan tercela.
Pembersihan ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah yang ingin mengusut siapa saja WNI yang namanya tercantum dalam Panama Papers. Bahkan, di beberapa negara Eropa telah ada pejabat yang mengundurkan diri ketika namanya diumumkan ada di dalam Panama Papers.
"Skandal Panama Papers yang melibatkan begitu banyak WNI, apalagi yang pernah maupun sedang menjabat seharusnya menjadi perhatian Presiden Jokowi," ujar Yusril.
"Apalagi nama-nama itu diketahui pasti ada di dalam kabinet," tutur pria yang telah menyatakan niatnya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta ini.
Putin Tuding AS
Presiden Rusia Vladimir Putin menepis dugaan korupsi setelah dokumen rahasia Panama Papers membeberkan rahasia teman dekatnya, Sergei Rodulgin mengelola perusahaan luar negeri senilai dua miliar dolar AS untuk Putin.
Putin menambahkan, namanya tak muncul dalam dokumen tersebut dan menuding para pejabat AS berada di balik investigasi jurnalistik ini. Dia menegaskan, investigasi itu mencoba dan gagal untuk mencari informasi yang terkait dengan kesepakatan keuangan yang dilakukan dirinya.
"Mereka menyisir rekening-rekening perusahaan luar negeri itu. Pelayan Anda yang setia tak ada di dalamnya. Lalu apa yang ada di dalam sana?" kata Putin merujuk dirinya sendiri.
Putin menambahkan, orang-orang yang bekerja di balik Panama Papers justru menjerat sejumlah teman Presiden Rusia dan menduga aktivitasnya dipenuhi korupsi. "Elemen korupsi seperti apa? Tak ada sama sekali (elemen korupsi)," tambah Putin.
"WikiLeaks sudah menunjukkan kepada kita semua fakta bahwa para pejabat dan institusi AS berada di balik ini semua," ucapnya.
Sebelumnya, WikiLeaks melalui akun Twitter-nya menyebut pemerintah AS membiayai serangan Panama Papers terhadap Putin lewat USAID, Rabu (6/4).