Mabes Polri: Penembakan di Magelang Bukan Dilakukan Kelompok Teroris
"Di Magelang belum bisa dikatakan pelakunya jaringan teroris seperti kelompok Santoso. Karena modus operasinya beda, alatnya juga,
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri memastikan aksi penembakan misterius di Magelang, Jawa Tengah yang memakan 13 orang korban bukan dilakukan teroris.
"Di Magelang belum bisa dikatakan pelakunya jaringan teroris seperti kelompok Santoso. Karena modus operasinya beda, alatnya juga," ucap Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Rabu (27/4/2016) di Mabes Polri.
Menurut Boy, perbuatan pelaku merupakan perbuatan teror dan nantinya apabila tertangkap dan dari hasil pemeriksaan ada niatan dari pelaku untuk melakukan teror meresahkan masyarakat maka pelakunya bisa dijerat dengan Undang-undang Terorisme.
"Untuk motifnya sedang dilakukan upaya pencarian, ini dilakukan secara berturut-turut dan korbannya kebanyakan perempuan. Pelaku ini membuat suasana menjadi mencekam," tambah jenderal bintang satu itu.
Terpisah, Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto mengatakan kemungkinan jumlah korban penembakan masih akan bertambah karena sebelumnya banyak korban enggan melapor.
"Dari 9 sekarang korbannya ada 13, selain jumlah korban bertambah, wilayah penembakan juga meluas, tidak hanya di kawasan Pesinan tapi juga di Jalan Tidar dan Iklas. Kami terus memburu pelaku, secepatnya kami tangkap," ungkap Edi.
Edi mengaku pihaknya menyiapkan personel dan tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.
Ditambah ada pula bantuan dari Polda Jawa Tengah.
Beberapa kesulitan yang dihadapi petugas dalam mengungkap kasus ini yaitu minimnya kamera pengawas (CCTV) di sekitar TKP dan korban terlambat melapor ke polisi, sementara kejadian sudah sejak 6-20 April 2016 lalu.
Diduga korban enggan melapor ke polisi karena menderita luka ringan.