Alamat KTP Fiktif, BNP2TKI Sulit Identfikasi Jenazah TKI di Malaysia
Alamat Miranti, buruh migran yang jenazahnya tiga bulan tersimpan di Hospital Tuanku Ampuan Rahimah, Selangor, teridentifikasi fiktif.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Miranti, buruh migran yang jenazahnya tiga bulan masih tersimpan di kamar jenazah Hospital Tuanku Ampuan Rahimah, Selangor, Malaysia, teridentifikasi tak dikenal di tempat asalnya sesuai alamat di paspor atas namanya.
KBRI Kuala Lumpur telah melacak ke alamat Miranti di Jalan Sadar, Desa Sekip, Kelurahan Sekip, Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, sebagaimana yang tertera pada dokumen paspor.
Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono mengatakan tim menunjukkan KTP Miranti, tapi NIK yang tertera pada KTP tersebut milik orang lain. Demikian, alamat di paspor dan KTP Miranti palsu.
Menurut keterangan Kepala Desa Sekip, sambung Hermono, tidak ada warganya yang bernama Miranti. Meski begitu, BNP2TKI akan terus mencari identitas almarhumah Miranti.
"Kami juga berharap warga TKI yang kehilangan anggota keluarganya supaya menghubungi KBRI Kuala Lumpur, Hospital Tuanku Ampuan Rahimah dan BNP2TKI," ujar Hermono dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (15/6/2016).
"Bila tidak ada perkembangan dalam jangka waktu tiga bulan, berdasarkan peraturan Malaysia, jenazah akan diserahkan kepada Jabatan Islam Malaysia untuk dimakamkan," imbuh dia.
BNP2TKI mengimbau warga yang akan bekerja di luar negeri tak menggunakan identitas atau dokumen palsu karena akan menyebabkan TKI bersangkutan bermasalah jika terjadi sesuatu hal di kemudian hari.