Dokter HUD Berburu Vaksin Palsu di Pasar
(Bareskrim Mabes Polri) menetapkan sebanyak tiga dokter berinisial I, AR dan HUD sebagai tersangka dalam kasus vaksin palsu.
Editor: Anita K Wardhani
Namun demikian ada beberapa catatan untuk memastikan hal tersebut.
"Pasien diluar periode Maret hingga Juni 2016 dan bayar di kasir dan bukan pribadi adalah asli karena diambil dari distributor resmi," ucapnya.
Selain itu pihak rumah sakit berjanji akan melaksanakan pemeriksaan ulang terhadap pasien yang terindikasi vaksin palsu.
Bahkan pihaknya mengklaim siap menanggung biaya orangtua yang ingin anaknya divaksin ulang di rumah sakit lain.
"Pasien bisa melakukan reimburse apabila mau melakukan vaksin ulang bukan di RS Harapan Bunda, namun harus terlebih dahulu ke RS Harapan Bunda," ungkap dr Seto.
Setelah dr Seto membacakan pernyataan, dilanjutkan tanya jawab. Namun ketika sedang berlangsung tanya jawab dengan orangtua pasien, tiba-tiba saja panggung darurat ambruk dan terbelah dua.
Dokter Seto dan orang-orang yang berdiri di atasnya jatuh terjungkal.
Beruntung insiden tersebut tidak sampai menimbulkan korban luka.
Setelah insiden itu, para perwakilan RS Harapan Bunda langsung meninggalkan kerumunan orangtua yang kondisinya mulai tidak kondusif karena tidak puas dengan pernyataan yang diberikan.
Melihat perwakilan rumah sakit hendak meninggalkan lokasi, para orangtua sempat mencegat sambil berteriak-teriak.
"Hei kamu jangan pergi dulu, mana pertanggungjawabannya? Mana janjinya, jangan kabur begitu aja," teriak seorang pria.
Petugas keamanan yang melindungi perwakilan rumah sakit pun tidak luput dari amarah para orangtua.
"Bapak punya anak enggak? Ini masalah masa depan anak saya," ujar salah satu orangtua. (jhs/m9/faf/Ant/Kompas.com)
Baca Koran WARTA KOTA Edisi Sabtu (16/7/2016) untuk informasi lebih lengkap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.