Dua Perempuan Ini Sandang Pangkat Jenderal di Institusi Kepolisian
"Jumlah Polwan berpangkat bintang dulu seluruhnya ada 10, satu diantaranya Bu Basaria, KPK, dulu kan sempat bintang dua."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Tidak main-main, lantaran cemerlang dan karirnya berprestasi, Sri Handayani sempat menjadi bahan rebutan.
Sri Handayani tidak menampik dirinya diperebutkan untuk bertugas di institusi Polri serta di luar institusi Polri, seperti STPDN.
"Sebenarnya dimanapun saya ditempatkan, itu kewenangan Pak Kapolri. Tentunya beliau punya kriteria sendiri mengapa saya ditempatkan sebagai Kasetukpa," ucap Sri Handayani.
Sri Handayani melanjutkan selama berkarir dan mengabdi sebagai anggota Polri, sebelumnya ia pernah bertugas di STPDN, Lemdikpol hingga Sekolah Polwan.
Menurutnya dimanapun dia bertugas, dia selalu berupaya semaksimal mungkin mengemban amanat dengan baik.
"Dalam pelaksanaan tugas dimanapun, pada prinsipnya harus tanggung jawab, bersih, akuntabel dan humanis," terang Sri Handayani.
Hal utama yang harus diingat dan selalu diterapkan dalam tugas yakni lepas dari korupsi, nepotisme, tranparan, akuntabel, tidak arogan serta mengedepankan HAM.
Poin-poin itu selalu dijalankan Sri Handayani. Dia meyakini kerja kerasnya dan menjalankan point tadi turut andil memuluskan jenjang karirnya menjadi jenderal bintang satu.
Terakhir, Sri Handayani juga berpesan agar para Polwan lain meneladan kinerja dan jenjang karirnya. Karena jumlah Polwan berpangkat bintang di Polri sangatlah minim.
"Pesan saya untuk Polwan yang lain, pahami tugas dari pimpinan. Jalankan secara profesional, saya yakin pasti jenjang karir akan baik. Jadikan saya sebagai barometer Polwan yang berhasil dan silahkan monitor tugas-tugas saya," tambahnya.
Caption :Brigjen Ida Utari, Direktur Bagian Rehabilitasi BNN dan Brigjen Sri Handayani, Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Kasetukpa) Polri.